Abstrak
Transformasi digital adalah keharusan di era kemajuan teknologi termasuk sektor kesehatan. Aplikasi e kohort KIA menjadi wadah pemantauan kesehatan ibu dan anak di wilayah kerja bidan desa. Menggabungkan register kohort yang bersifat konvensional menjadi satu kesatuan yang komprehensif. Aplikasi e-kohort KIA dirancang untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan menyediakan platform digital yang efisien mudah diakses untuk pencatatan dan pemantauan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi aplikasi e-kohort KIA di Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif memalui survei kepada 132 bidan desa pengguna Aplikasi e-kohort KIA. Variabel pengukur meliputi teknologi (kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan); pengguna (kegunaan, kemudahan penggunaan); dan persepsi kinerja pengguna yang dilihat dari persepsi efektivitas dan efisiensi pengguna. Analisis menggunakan SEM PLS. Hasil menunjukkan bahwa faktor teknologi dan faktor pengguna secara signifikan mempengaruhi persepsi kinerja dari aplikasi di ketahui dari koefisien jalur sebesar 0,619. Penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan berkelanjutan pada fitur teknologi dan partisipasi pengguna untuk memaksimalkan manfaat aplikasi kesehatan digital. Rekomendasi bagi pembuat kebijakan dan penyedia layanan kesehatan termasuk investasi dalam infrastruktur teknologi yang handal serta memberikan dukungan teknis dan pelatihan pengguna secara berkala untuk meningkatkan efektivitas dan adopsi aplikasi tersebut
Digital transformation is necessary in the era of technological advancement, including in the health sector. The e-cohort KIA application serves as a platform for monitoring maternal and child health within the working areas of village midwives. It integrates conventional cohort registers into a comprehensive whole. The e-cohort KIA application is designed to improve maternal and child health by providing an efficient and easily accessible digital health recording and monitoring platform. This study aims to evaluate the implementation of the e-cohort KIA application in Malang Regency. The research uses a quantitative approach through a survey of 132 village midwives who use the e-cohort KIA application. The measurement variables include technology (system quality, information quality, service quality); users (usefulness, ease of use); and user performance perception seen from the perception of effectiveness and efficiency. The analysis used PLS SEM. The results show that both technology factors and user factors significantly affect performance perception of the application, as indicated by a path coefficient of 0.619. This study emphasizes the importance of continuously developing technology features and user participation to maximize the benefits of digital health applications. Recommendations for policymakers and healthcare providers include investing in reliable technology infrastructure as well as providing regular technical support and user training to enhance the effectiveness and adoption of the application