Abstrak
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan global, termasuk di DKI Jakarta dengan beban TBC Resistan Obat (TBC RO) yang tinggi. Konversi kultur dahak adalah indikator penting dalam pemantauan pengobatan TBC. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi waktu konversi kultur dahak dan mengidentifikasi prediktor yang mempengaruhinya pada pasien TBC RO di DKI Jakarta tahun 2020-2022 menggunakan desain kohort retrospektif. Variabel yang dianalisis meliputi tipe resistensi, inisial sputum, usia, jenis kelamin, riwayat pengobatan sebelumnya, komorbid HIV, komorbid Diabetes Mellitus, jenis fasilitas kesehatan, dan paduan pengobatan TBC RO. Dari 936 pasien yang dianalisis, 82,05% mengalami konversi kultur dahak dengan probabilitas survival kumulatif di akhir pengamatan sebesar 11,01% dan median survival keseluruhan 3 bulan. Enam variabel yang menjadi prediktor waktu konversi kultur dahak adalah tipe resistensi, inisial sputum, usia, riwayat pengobatan sebelumnya, jenis fasilitas kesehatan, dan paduan pengobatan yang digunakan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bermanfaat untuk program TBC serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
Tuberculosis (TB) is an infectious disease that poses a global health problem, including in DKI Jakarta, which has a high burden of Drug-Resistant TB (DR-TB). Sputum culture conversion is an important indicator in monitoring TB treatment. This study aims to evaluate the time to sputum culture conversion and identify its predictors among DR-TB patients in DKI Jakarta from 2020 to 2022 using a retrospective cohort design. The analyzed variables include resistance type, initial sputum, age, gender, previous treatment history, HIV comorbidity, Diabetes Mellitus comorbidity, type of healthcare facility, and DR-TB treatment regimen. Out of 936 analyzed patients, 82.05% experienced sputum culture conversion with a cumulative survival probability at the end of observation of 11.01% and an overall median survival of 3 months. Six variables were identified as predictors of sputum culture conversion time: resistance type, initial sputum, age, previous treatment history, type of healthcare facility, and treatment regimen used. This study is expected to provide valuable information for TB programs and serve as a reference for future research