Abstrak
Meningkatnya tren jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) dari tahun ke tahun di Rumah Sakit Graha Husada menjadi kewaspadaan pada kinerja perawat. Penilaian kinerja yang menurun pada tahun 2023 sangat disayangkan oleh manajemen dan dapat berdampak pada pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Graha Husada pada masa yang akan datang. Penilaian kinerja yang dapat diukur melalui teori Gibson melalui variabel individu, organisasi, psikologis serta kebugaran perawat merupakan salah satu langkah untuk menilai kualitas kinerja yang bermutu baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan variabel individu, organisasi dan psikologis terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional dengan tujuan dapat mengetahui besarnya signifikansi faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2024 kepada 82 perawat yang bekerja di Rumah Sakit Graha Husada Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel individu dengan p-value 0,0012 < 0,05, kebugaran dengan p-value 0,090 < 0,05, variabel organisasi dengan p-value 0,000 < 0,05 dan variabel psikologis dengan p-value 0,0002 < 0,05 terhadap kinerja perawat dengan nilai OR secara berurutan (3,93), (20,308), dan (5,438). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan kuat terhadap kinerja perawat adalah variabel organisasi dan variabel psikiologis, namun dari kedua variabel tersebut variabel yang memiliki hubungan paling kuat terhadap kinerja perawat adalah variabel organisasi. Artinya dengan meningkatnya variabel organisasi maka dapat meningkatkan kinerja perawat di rumah sakit. Sehingga rumah sakit perlu untuk mengembangkan pengelolaan organisasi dengan berbagai cara seperti meningkatkan akses yang memadai, meningkatkan sumber daya fisik yang diperlukan, memperbaiki struktur organisasi dan hirarki kepemimpinan, memperhatikan desain pekerjaan dengan keberagaman tugas dan tantangan serta memperhatikan kepuasan kerja perawat.
The increasing trend in the Bed Occupancy Rate (BOR) year by year at Graha Husada Hospital has raised concerns about the performance of the nurses. The decline in performance ratings in 2023 is regrettable for management and could impact healthcare services at Graha Husada Hospital in the future. Performance assessment, which can be measured through Gibson's theory via individual, organizational, psychological, and wellness variables of the nurses, is one of the steps to evaluate high-quality performance. The aim of this research is to determine the relationship between individual, organizational, and psychological variables on the performance of nurses at Graha Husada Hospital in Bandar Lampung. This study is a type of quantitative research using a cross-sectional design to determine the significance of factors related to nurse performance. The study was conducted in May 2024 with 82 nurses working at Graha Husada Hospital in Bandar Lampung. The results showed a significant relationship between individual variables with a p-value of 0.0012 < 0.05, wellness with a p-value of 0.090 < 0.05, organizational variables with a p-value of 0.000 < 0.05, and psychological variables with a p-value of 0.0002 < 0.05 on nurse performance, with OR values of (3.93), (20.308), and (5.438) respectively. The results indicate that the variables with a strong relationship to nurse performance are organizational and psychological variables, with organizational variables having the strongest relationship to nurse performance. This means that improving organizational variables can enhance nurse performance in the hospital. Therefore, the hospital needs to develop organizational management in various ways, such as increasing adequate access, improving necessary physical resources, refining organizational structure and leadership hierarchy, paying attention to job design with task variety and challenges, and considering nurse job satisfaction.