Abstrak
Penelitian ini menganalisis pemanfaatan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) oleh penderita hipertensi yang terdaftar sebagai peserta JKN pada tahun 2022. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional dengan data sampel BPJS 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penderita hipertensi (96,4%) memanfaatkan FKTP yang jarang, yaitu kurang dari 12 kali dalam setahun, sedangkan hanya 3,6% yang memanfaatkan secara sering (≥12 kali). Faktor-faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan pemanfaatan layanan meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, kelas rawat, segmentasi peserta, dan regional wilayah. Faktor dominan adalah usia, dengan peserta berusia ≥65 tahun memiliki peluang tertinggi untuk sering memanfaatkan layanan (OR = 33,41, 95% CI: 27,08-41,22). Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan akses dan edukasi pada layanan kesehatan primer, terutama bagi kelompok risiko tinggi. Hasil penelitian dapat menjadi acuan bagi pengambilan kebijakan dalam pengelolaan hipertensi di FKTP.
This study analyzes the utilization of healthcare services at Primary Healthcare Facilities (FKTP) by hypertension patients registered as participants of the National Health Insurance (JKN) in 2022. The research design employed a cross-sectional approach with BPJS 2023 sample data. The results show that the majority of hypertension patients (96.4%) utilized FKTP services fewer than 12 times a year, while only 3.6% utilized them frequently (≥12 times). Significant factors associated with service utilization include age, gender, marital status, care class, participant segmentation, and regional area. The dominant factor is age, with participants aged ≥65 years having the highest likelihood of frequent service utilization (OR = 33.41, 95% CI: 27.08-41.22). These findings indicate the need for improved access and education on primary healthcare services, especially for high-risk groups. The results can serve as a reference for policy making in hypertension management at FKTP.