Abstrak
Konstruksi merupakan salah satu industri yang berisiko tinggi untuk mengalami distres dikarenakan pekerjaan proyek konstruksi yang bersifat dinamis dan tidak pasti. Dampak stres kerja dapat berupa efek fisiologis, psikologis dan sosiologis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran tingkat distres dan faktor risiko yang berhubungan dengan distres pekerja di suatu perusahaan konstruksi. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei – Desember 2024, pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Data primer didapat dengan cara menyebarkan kuesioner daring kepada pekerja di suatu perusahaan konstruksi. Distres diukur menggunakan The Depression Anxienty Stress Scales (DASS-21), dan data dianalisis menggunakan Chi-Square serta regresi logistik ganda. Hasil penelitian didapati pekerja yang mengalami distres sebanyak 22% dengan detail tingkat distres 11% sedang, 7,8% berat dan 3,1% sangat berat. Faktor dominan yang berhubungan dengan distres yaitu peningkatan karier, status pekerjaan dan upah; juga status perkawinan. Pekerja dengan kondisi karier, status pekerjaan dan upah yang tidak baik berisiko 2,68 kali lebih tinggi mengalami distres. Perusahaan perlu melakukan evaluasi pekerja dengan pengembangan di periode mendatang (developmental evaluation).

Construction is one of the industries with a high risk of distress due to the dynamic and uncertain nature of construction project work. The impact of work-related stress can be physiological, psychological, and sociological. This study aims to describe the level of distress and the risk factors associated with worker distress in a construction company. The research was conducted from May to December 2024 using a quantitative approach with a cross-sectional study design. Primary data was obtained by distributing an online questionnaire to workers in a construction company. Distres was measured using The Depression Anxiety Stres Scales (DASS-21), and the data were analyzed using Chi-Square and multiple logistic regression. The results showed that 22% of workers experienced distres, with the breakdown of distres levels being 11% moderate, 7.8% severe, and 3.1% very severe. Dominant factors associated with distres included career advancement, employment status, wages, and marital status. Workers with poor career conditions, employment status, and wages were 2.68 times more likely to experience distres. The company needs to evaluate workers through development in the upcoming period (developmental evaluation).