Abstrak
Kerawanan pangan terjadi ketika ketersediaan makanan yang bergizi dan aman atau kemampuan untuk memperoleh makanan menjadi terbatas atau tidak pasti karena keterbatasan ekonomi, sosial, atau fisik. Akibatnya terjadi kelaparan dan kekurangan gizi pada tingkat komunitas, rumah tangga, dan individu. Beberapa studi menunjukkan bahwa mahasiswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas sering menghadapi masalah kerawanan pangan. Masalah finansial merupakan faktor utama terjadinya kerawanan pangan di kalangan mahasiswa. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia memiliki tingkat literasi gizi paling rendah di antara fakultas lainnya sehingga lebih rentan terdampak kerawanan pangan. Penelitian mengukur perbedaan status kerawanan pangan berdasarkan tempat tinggal dan faktor-faktor yang berhubungan seperti alokasi biaya makan, sumber ketersediaan pangan, akses pangan, pendapatan pribadi, tahun kuliah, dan jenis kelamin. Penelitian dilakukan menggunakan kuesioner g-form pada bulan April – Mei 2025. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi potong lintang dan digunakan metode accidental sampling untuk memperoleh 166 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan status kerawanan pangan yang signifikan berdasarkan tempat tinggal pada mahasiswa (p-value=0,001). Mahasiswa indekos (25,9%) mengalami kejadian rawan pangan lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa yang tinggal di rumah orang tua (11,4%). Hal ini didukung oleh perbandingan faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan berdasarkan tempat tinggal. Hasil Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada alokasi biaya makan (p-value=0,003), pendapatan pribadi (p-value=0,001, dan akses pangan (p-value=0,001). 

Food insecurity occurs when the availability of nutritious and safe food or the ability to acquire food becomes limited or uncertain due to economic, social, or physical constraints. As a result, hunger and malnutrition arise at the community, household, and individual levels. Several studies indicate that students pursuing university education often face food insecurity issues, with financial constraints being the primary contributing factor. Among the faculties at the University of Indonesia, Law Faculty students exhibit the lowest nutritional literacy levels, making them more vulnerable to food insecurity. This study examines differences in food insecurity status based on residence and related factors, including meal budget allocation, food sources, food access, personal income, academic year, and gender. The research was using a Google Forms questionnaire from April to May 2025. A cross-sectional study design was employed, with accidental sampling yielding 166 respondents. The findings reveal a significant difference in food insecurity status based on residence (p-value = 0.001). Boarding students (25.9%) experienced higher food insecurity compared to those living with their parents (11.4%). This disparity is further supported by significant differences in related factors based on residence. The Mann-Whitney test indicates notable variations in meal budget allocation (p-value = 0.003), personal income (p-value = 0.001), and food access (p-value = 0.001).