Abstrak
Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Terjadi penurunan angka stunting tiap tahunnya, namun masih jauh dari target yang telah ditetapkan secara nasional. Kawasan Timur Indonesia (KTI) masih jauh tertinggal dari segi akses layanan dasar seperti kesehatan maupun pendidikan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data berasal dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah balita berusia 6 – 59 bulan yang berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Stunting dalam penelitian ini didefinisikan sebagai apabila nilai perhitungan z-score < - 2 SD. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat, stratifikasi dan multivariat menggunakan cox regression untuk menghitung nilai PR. Prevalensi stunting paling tinggi di Kawasan Timur Indonesia berada di provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 36,43%. Faktor yang secara signifikan berhubungan dengan stunting adalah usia anak, jenis kelamin anak, berat badan lahir, panjang badan lahir, akses layanan kesehatan, akses Air Minum, akses Sanitasi dan indeks pembangunan manusia dengan faktor yang paling dominan adalah akses layanan kesehatan (PR = 1,36; 95% CI = 1,25 – 1,48). Stunting di Kawasan Timur Indonesia masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan Kawasan Barat Indonesia sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai upaya pencegahan dari stunting.
Stunting remains a major public health issue in Indonesia. Although the national stunting rate has declined each year, it is still far from the target set by the government. The Eastern Indonesia Region (Kawasan Timur Indonesia/KTI) continues to lag behind in terms of access to basic services such as healthcare and education. This study employed a cross-sectional analytical design. The data were sourced from the 2023 Indonesia Health Survey (SKI). The study population consisted of children under five years old (aged 6–59 months) living in Eastern Indonesia. Stunting was defined as having a height-for-age z-score below -2 standard deviations. Analysis included univariate, bivariate, stratified, and multivariate approaches using Cox regression to estimate prevalence ratios (PR). The highest prevalence of stunting in Eastern Indonesia was found in East Nusa Tenggara Province, at 36.43%. Factors significantly associated with stunting included child’s age, sex, birth weight, birth length, access to health services, access to drinking water, sanitation access, and the Human Development Index. The most dominant factor was access to health services (PR = 1.36; 95% CI = 1.25–1.48). The prevalence of stunting in Eastern Indonesia remains considerably higher compared to Western Indonesia, highlighting the need for further research as part of efforts to prevent stunting.