Abstrak
Seiring dengan pertumbuhan populasi lansia di Khyber Pakhtunkhwa dan meningkatnya beban biaya pelayanan kesehatan, pemerintah provinsi memperkenalkan program asuransi kesehatan Sehat Insaf Card (SIC) yang bertujuan untuk memperluas akses terhadap perawatan rumah sakit. Penelitian ini mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan rumah sakit oleh lansia di Khyber Pakhtunkhwa sebelum dan sesudah implementasi SIC, dengan fokus pada perubahan pola pemanfaatan serta ketimpangan berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendapatan, dan wilayah tempat tinggal, disertai dengan perspektif para pemangku kepentingan. Temuan kuantitatif menunjukkan bahwa secara keseluruhan pemanfaatan rumah sakit meningkat setelah pelaksanaan SIC, dan kesenjangan gender yang sebelumnya ada mengecil, dengan tidak ditemukannya perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan pada tahun 2020. Namun demikian, ketimpangan tetap ada: lansia yang tinggal di wilayah pedesaan masih lebih kecil kemungkinannya untuk mengakses layanan rumah sakit dibandingkan dengan mereka yang tinggal di wilayah perkotaan. Meskipun terjadi peningkatan penggunaan layanan di kalangan lansia berpendapatan rendah akibat pengurangan hambatan finansial, ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan tetap bertahan. Wawancara dengan pemangku kepentingan mengungkapkan berbagai tantangan yang masih berlangsung, termasuk rendahnya tingkat kesadaran lansia terhadap manfaat SIC, serta kesulitan di wilayah terpencil akibat keterbatasan transportasi, fasilitas kesehatan, tenaga medis, dan infrastruktur. Sebagai kesimpulan, meskipun SIC telah berhasil memperluas cakupan dan meningkatkan pemanfaatan rumah sakit di kalangan lansia, hambatan akses yang mengakar tetap ada, sehingga diperlukan upaya pelengkap dalam sosialisasi dan penguatan sistem kesehatan agar seluruh lansia dapat memperoleh manfaat secara adil dari program ini.
As the elderly population in Khyber Pakhtunkhwa continues to grow and faces significant healthcare cost burdens, the provincial government introduced the Sehat Insaf Card (SIC), a health insurance program aimed at expanding access to hospital care. This study examines the factors influencing hospital utilization among the elderly in Khyber Pakhtunkhwa before and after the implementation of the SIC, with a particular focus on changes in utilization patterns and disparities by gender, income, and region, as well as stakeholder perspectives. Quantitative findings indicate that overall hospital use increased following SIC implementation, and the previous gender gap narrowed, with no statistically significant male–female differences observed by 2020. However, disparities persisted: elderly individuals in rural areas remained less likely than their urban counterparts to access hospital services, and although hospital use among low-income seniors improved due to reduced financial barriers, income-based inequalities remained. Stakeholder interviews revealed persistent challenges, including limited awareness of SIC benefits among the elderly and continued difficulties in remote areas due to transportation constraints and shortages in healthcare facilities, staff, and infrastructure etc. In conclusion, while the SIC has successfully expanded coverage and improved hospital utilization among the elderly, entrenched access barriers remain, highlighting the need for complementary efforts in outreach and health system strengthening to ensure that all elderly individuals can benefit equitably from the program.