Abstrak

Penelitian ini menganalisis utilisasi layanan rujukan peserta JKN dengan diagnosis TB di FKTP berdasarkan data sampel BPJS kesehatan Kontekstual TB pada FKTP tahun 2019–2023. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dengan menggunakan total sampling. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat. Hasil dari penelitian ini sebanyak 36,5% kunjungan dirujuk, dengan peserta PBI lebih aktif dibanding non-PBI. Faktor predisposisi seperti usia (anak 0–14 tahun lebih sering dirujuk), jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi), status perkawinan, dan wilayah FKTP memengaruhi rujukan. Faktor enabling seperti jenis dan tipe FKTP juga berperan; Puskesmas menangani banyak kasus, namun Klinik Pratama dan Dokter Umum lebih sering merujuk. Poli umum memiliki tingkat rujukan lebih tinggi dibanding poli TB dan paru.


This study analyzes the utilization of referral services by JKN participants  diagnosed with TB at FKTP based on BPJS Health sample data on TB context at FKTP  from 2019 to 2023. This study is a quantitative research with a cross-sectional design.  Data collection used total sampling. The analysis employed in this study includes  univariate and bivariate analysis.  The results show that 36,5% of participants utilized referrals, with PBI  participants more active than non-PBI. Predisposing factors such as age (children 0–14  years are referred more often), gender (males higher), marital status, and FKTP region  influenced referrals. Enabling factors such as FKTP type and category also played a  role; Puskesmas handled most cases, but Primary Clinics and General Practitioners  referred patients more frequently. General outpatient clinics had higher referral rates  compared to TB and pulmonary clinics.