Abstrak
Kelelahan kerja merupakan masalah serius yang berdampak pada produktivitas dan keselamatan pekerja, termasuk di industri jasa survei. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan gambaran kelelahan dan menganalisis hubungan antara faktor risiko kelelahan terkait kerja dan di luar pekerjaan pada inspektor PT X tahun 2025. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri atas 74 inspektor merupakan total sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuesioner Subjective Self Rating Test, PSQI, dan NASA-TLX kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square dan odds ratio (OR). Hasil menunjukkan seluruh inspektor mengalami kelelahan, yaitu 79,7% kelelahan ringan dan 21,3% kelelahan sedang. Faktor yang berhubungan signifikan pada kelelahan, yaitu kualitas tidur kurang 6 kali lebih berisiko dibandingkan kualitas tidur baik (OR=6,26) dan tidak aktif secara fisik 12 kali lebih berisiko dibandingkan aktif (OR=12,34), sedangkan durasi kerja (OR=0,15) dan waktu perjalanan (OR=0,15) tidak sesuai teori umum dan berbeda dengan penelitian lain sehingga diperlukan penelitian lanjutan. Perlu dilakukan upaya pengendalian oleh perusahaan berupa program manajemen kelelahan secara komprehensif dan terintegrasi dengan mempertimbangkan berbagai faktor risikonya. Pola hidup sehat, manajemen istirahat yang cukup, meningkatkan kualitas tidur dapat mengurangi risiko kelelahan kerja.
Occupational fatigue is a critical issue affecting worker productivity and safety, including in the surveying service industry. This study aimed to describe the prevalence of fatigue and analyze the relationship between work-related and non-work-related risk factors among inspectors at PT X in 2025. This research used a cross-sectional design with a quantitative approach involving 74 inspectors selected by total sampling. Data were collected using the Subjective Self-Rating Test, PSQI, and NASA-TLX questionnaires then analyzed using the Chi-square test and odds ratio (OR). The results showed that all inspectors experienced fatigue, 79.7% reporting mild fatigue and 21.3% moderate fatigue. Significant risk factors associated included, poor sleep quality, which posed a 6 times higher risk than good sleep quality (OR = 6.26), and physical inactivity, which presented a 12 times higher risk than being physically active (OR = 12,34). In contrast, work duration (OR = 0.15) and travel time (OR = 0.15) did not align with general theories and differed from previous studies, highlighting the need for further research. The study recommends comprehensive fatigue management programs by considering various risk factors. A healthy lifestyle, adequate rest management, and improving sleep quality can reduce the risk of occupational fatigue.