Abstrak
1. Mencari format pelayanan kesehatan di Indonesia; 2. Reformasi tidak menyentuh sektor kesehatan ?; 3. Liberalisasi jasa kesehatan; 4. Harga obat murah, mungkinkah?; 5. Malpraktik, ke mana mengadu?; 6. Bencana dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia; 7. Bantuan yang jadi masalah: refleksi dua tahun tsunami; 8. Menyikapi peran LSM dalam bidang kesehatan; 9. Kecil perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat miskin; 10. Kebijakan berobat gratis (!) apakah APBD mampu wujudkan janji politik?; 11. Subsidi kesehatan dinikmati warga mampu; 12. Beri jaminan kebutuhan dasar yang layak...; 13. Minimnya fasilitas kesehatan bagi gakin; 14. Kemiskinan dan askeskin; 15. Kemiskinan, kesehatan, dan askeskin; 16. Apakah rumah sakit harus tetap jadi rumah sakit orang sakit?; 17. Perluasan akses pelayanan kesehatan; 18. Mengubah paradigma; 19. Mencegah gugatan malpraktik; 20. Pemberdayaan perawat melalui program PTT; 21. Asuransi Kesehatan (Askes); 22. Peran asuransi kesehatan masyarakat; 23. Bentuk reformasi pelayanan di apotek; 24. Pelayanan obat di toko obat; 25. Kebijakan pelayanan perizinan "Satu pintu" langkah awal good governance di Dinkes Kab. Bandung; 26. Urgensi perda bebas rokok; 27. Rumah sakit dan manajemen risiko; 28. Sanksi produsen parsel nakal