Tumpang tindih pekerjaan, tanggungjawab yang kompleks, ketidakpastian status, ketidakjelasan pengembangan karir, dan kurangnya keamanan kerja pada tenaga medis sebagai Kepala Puskesmas (jabatan struktural) yang diberi tanggungjawab sebagai Pelaksana Tugas. Antara tenaga medis jabatan struktural dan fungsional besar gaji, insentif atau tunjangan yang diterima setiap bulannya sama. Bahaya psikososial kerja merupakan bahaya yang berhubungan dengan faktor pekerjaan (job content) dapat meliputi beban kerja, rutinitas kerja, desain tugas, serta tata cara kerja dan alat yang digunakan. Sedangkan faktor lingkungan pekerjaan (job context) meliputi peran dalam organisasi, hubungan interpersonal, pengembangan karir, pengawasan dan penilaian atasan, serta suasana kerja. Bahaya ini secara langsung atau tidak berpengaruh terhadap kondisi kerja dan jiwa. Jika seseorang tidak dapat mempengaruhi bahaya ini dengan baik maka akan jatuh pada kondisi stres dan lambat laun akan mengalami gangguan yang berakibat keluhan baik pada diri individu maupun terhadap organisasi atau tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi bahaya psikososial kerja dan hubungannya dengan tingkat stres pada tenaga medis Puskesmas di Kota Pekanbaru. Desain penelitian ini dalam bentuk analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh tenaga medis Puskesmas yang berstatus Pegawai Negeri Sipil di Kota Pekanbaru yang berjumlah 67 orang. Pengukuran data menggunakan kuesioner berdasarkan Life Event Scale. Dalam menentukan tingkat bahaya psikososial kerja dan tingkat stres, jumlah skor dari seluruh indikator dihitung kemudian menghasilkan suatu nilai yang menentukan tingkat kategori. Analisa data dilakukan secara univariate dan bivariate dengan uji korelasi. Hasil penelitian didapatkan 11.1% tenaga medis jabatan fungsional mempunyai persepsi bahaya psikososial kerja faktor pekerjaan (job content) mempunyai proporsi lebih besar dalam menimbulkan stres dari pada jabatan struktural (0.0%). Sedangkan faktor lingkungan pekerjaan (job context) mempunyai proporsi lebih besar pada tenaga medis jabatan fungsional (17.9%) dari pada jabatan struktural (11.1%) dalam menimbulkan stres. Tenaga medis dengan jabatan struktural (31.3%) mempunyai proporsi lebih besar untuk mengalami stres dari pada jabatan fungsional (23.5%). Saran, Membuat usulan kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan Surat Keputusan tentang kejelasan atau kepastian status dari Kepala Puskesmas berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 Tahun 2004 sehingga keamanan dalam bekerja dapat dicapai.
Overlapping work, complex responsibility, uncertainty or un-clarity of status and career development, lack of work`s security and safety on medical staff of Public Health Service Chairman (structural position) who had been given responsibility as Execution Staff. Between medical staff/personnel of functional and structural position employed, salary average, incentive or received subsidy per month are same. Work psychosocial hazard is hazards that related to work factors (job content) its might included work load, job`s daily activity, work design, and work procedures and work equipment applied. While work environmental factor (job context) covers the role in organization, the interpersonal relation, career development, observation and superior assessment, and work situation. These Hazards either directly or indirectly influence working and physical condition. If someone cannot control these hazards properly, he/she will be fall into stress condition and experience some disturbance that causing complaint on either the individual him self or organization or workplace. This research aimed to know work psychosocial hazard perception and its relationship with stress level at medical staff of Public Health Service in Pekanbaru City. This research design is in the form of descriptive analytical with cross sectional approach. Research sample is all off medical staff/personnel of Public Health Service who have status Civil Public Servant in Pekanbaru City are sixty seven persons. Data Measurement using questionnaire based on Life Event Scale. In determining level of work psychosocial hazard and stress level, number of scores from all indicators is being calculated then its result a value determining level of category. Data analysis conducted in univariate and bivariate with correlation test. Result of the research that is 11.1% medical staff of functional position has work psychosocial hazard perception, work factor has bigger proportion in generating stress than structural position (0.0%). While work environmental factor (job context) has bigger proportion than medical staff/personnel of functional position (17.9%) than structural position (11.1%) in generating stress. Medical staff with structural position (31.3%) has bigger proportion to experience stress than functional position (23.5%). The researcher suggest Local Government to give Decree about clarity or certainty of Public Health Center Chairman`s status based on Decree of The Minister for Public Health Number 128 Year 2004 until the security and safety in working are will be able to reach.