Abstrak

Berdasarkan data Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I tahun 2010 diketahui pemberian ASI ekslusif pada bayi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kelapa Gading Timur I adalah 57%, sedangkan di puskesmas lainya yang masih berada dalam satu kecamatan dengan Puskesmas tersebut adalah 70.1%. Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI ekslusif. Desain penelitian adalah potong lintang dengan besar sampel 95 orang ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kelapa Gading Timur I. Hasil penelitian menunjukan faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI ekslusif adalah pengetahuan, pendidikan, dukungan keluarga, dukungan petugas tempat ibu memeriksakan persalinan,sikap. Pengetahuan ibu merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku pemberian ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I. Bedasarkan hasil penelitian disarankan peningkatan pengetahuan ibu hamil dan bersalin, peningkatkan kualitas penyuluhan dan promosi pemberian ASI, peningkatan dukungan petugas, peningkatan pengetahuan petugas, pendidikan mengenai pemberian ASI ekslusif di sekolah, meningkatkan promosi melalui media cetak maupun elektronik, meningkatkan pelatihan petugas kesehatan, pemberdayaan kader, peningkatan pelayanan yang berkualitas, pengawasan terhadap pemasaran produk susu formula di masyarakat, promosi pemberian ASI ekslusif pada ibu bekerja, memberikan kesempatan ibu bekerja untuk tetap memberikan ASI ekslusif pada bayinya dan juga menggalakan kembali peran Rumah Sakit untuk mempromosikan pemberian ASI ekslusif pada ibu hamil dan bersalin. Kata kunci : ASI Ekslusif, perilaku, pengetahuan, dukungan petugas kesehatan, Puskesmas Kelapa Gading.


 Based on data from the Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I in 2010, there is only 57% of mother gave exclusive breastfeeding in the working area of  Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I, whereas in another health centers located in the same sub district the figure only 70,1%. The study was conducted to determine factors related to the behavior of exclusive breastfeeding. The study design was cross-sectional with a large sample of 95 mothers with babies aged 6-24 months and residing in the working area of Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I. The results showed factors related to the behavior of exclusive breastfeeding are the knowledge of mother, education, job of mother, support from the family, support from health staff in ANC clinic and attitude of mother in giving breastfeeding. The knowledge of mother is the most dominant factor associated with the behavior of exclusive breastfeeding. This study suggested to increase the knowledge of mothers, increase the quality of education and promotion of breastfeeding, increase staff support, increase staff knowledge, education on breastfeeding exclusively at school, improve promotion through printed and electronic media, improve training of health workers, the empower cadres, improve of service quality, supervisory on the marketing of infant formula products in the community, promote about exclusive breastfeeding to working mothers, working mothers to give exclusive breastfeeding to their  baby and also encourage the Hospital role in promoting exclusive breastfeeding during pregnancy and deliveries. Key words: Exclusive breastfeeding, behavior, knowledge, increase staff support, Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur I.