Abstrak

Pemerintah Indonesia menargetkan cakupan ASI eksklusif sebesar 80%. Hasil Riset Kesehatan dasar 2010 menunjukkan cakupan ASI eksklusif baru mencapai 15.3%. Dari tahun ke tahun, prevalensi pemberian ASI eksklusif cenderung turun dengan berbagai alasan, salah satunya karena ibu bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kementerian Kesehatan. Instansi ini merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bertanggung jawab mensukseskan program ASI eksklusif di Indonesia. Rancangan penelitian yang dipakai adalah cross sectional pada data primer yang terdiri dari 120 responden. Penelitian dilakukan pada bulai Mei 2012 menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik ganda model prediksi. Hasil penelitian menunjukkan proporsi pemberian ASI eksklusif pada ibu bekerja di Kementerian Kesehatan sebesar 62.5%, lebih rendah dari target nasional (80%). Alasan responden berhenti menyusui eksklusif bukan karena bekerja melainkan karena ASI sedikit. Faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini adalah sikap, ketersediaan fasilitas dan dukungan pengasuh. Variabel sikap merupakan faktor paling dominan dalam pemberian ASI eksklusif. Ibu bekerja yang memiliki sikap positif berpeluang 5,168 kali memberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap negatif.


Government of Indonesia has a target of 80% exclusive breastfeeding coverage. Health Baseline Research 20120 showed the coverage only reached 15.3.8%. Year by year, the prevalence of exclusive breastfeeding tends to decrease with a variety of reasons. One of the reasons is exclusive breastfeeding on working mothers. This study aims to determine the prevalence of exclusive breastfeeding on the working mothers in the Ministry of Health. This ministry is one of the government ministries which responsible for the success of exclusive breastfeeding program in Indonesia. The study design used was cross sectional on the primary data consisted of 120 respondents. The study was conducted on May 2012 using self-administered questionnaire by respondents. Data analysis are univariate, bivariate analysis using chi-square and multivariate analysis using multiple logistic regression prediction model. The results showed the proportion of exclusive breastfeeding on working mothers in Ministry of Health is 62.5%, lower than the national target (80%). Reasons of respondents stopped breastfeeding is not because of working but because of insufficient breastfeeding supply. Factors associated with this behavior are the attitude, the availability of facilities and support of baby-sitter. Variable of attitude is the most dominant factor in exclusive breastfeeding. Working mothers having positiveness likely 5.168 times give breastfed exclusive compared with mother having negative attitude.