Abstrak
Pelayanan Farmasi merupakan salah satu penunjang pelayanan kesehatanyang bermutu di rumah sakit, sehingga perbekalan farmasi terutama obat memerlukan pengelolaan dengan konsep manajemen logistik yang bermutu. Ditemukannya data stock out sebanyak 52,8% obat SMF internist dengan yang tidak terdaftar di formularium sebanyak 36%. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengendalian obat SMF internist menggunakan metodeAnalisis ABC indeks kritis. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai proses pengendalian persediaan obat SMF Internist dengan menggunakan metode Analisis ABC di RSU Hasanah Graha Afiah Tahun 2011. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 2 orang informan dan 2 orang user (dokter internist), Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok A indeks kritis terdiri atas 57 item (11%) dengan nilai investasi Rp.165.566.630, kelompok Bterdiri atas 241 item obat (46%) dengan nilai investasi Rp. 357.334.193, kelompokC terdiri atas 214 item obat (41%) dengan nilai investasi Rp. 24.887.825 .Kata kunci : Pengendalian Persediaan, Obat SMF Internist, ABC Indeks Kritis
Pharmacy services is one of supporting health sevices in hospitals, so thatthe drug primarily pharmaceuticals require management to logistics managementconcept of quality. Data discovery of as much as 52,8% stock out SMF Internistdrug that is not listed on formulary as much as 36% . The purpose of this studywas to determine the drug control internist SMF ABC analysis method in RSUHasanah Graha Afiah in 2011. This research is a qualitative descriptive study withtwo informants and 2 user (physician internist), the results of this studydemonstrate the critical index of group A consisted of 57 items (46%) with aninvestment of Rp.165.566.630, group B consisted of 241 drug items (46%) withann investment of Rp. 357.334.193, group C consisted of 214 drug items (41%)with an investment of Rp.24.887.825Key words:Inventory control drugs, internist, ABC index critical.