S2 - Tesis

Studi kasus variasi biaya tahun 2004 dalam penyusunan DRG's diare/gastroenteritis dengan unit cost pada kelompok umur anak-anak di RSU Tangerang

Ermawati / Pembimbing: Rivany, Ronnie / Penguji: Ayuningtyas, Dumilah; Sulistiadi, Wahyu; Any, Khafifah; (FKM-UI, 2005)

Abstrak

Penyelenggaraan program kesehatan memerlukan pengembangan sistem pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat termasuk swasta yang mampu menghasilkan tersedianya dana yang memadai. Pembiayaan dari sektor swasta utamanya pembelanjaan masyarakat merupakan porsi terbesar dari pembiayaan kesehatan. Konstribusi sektor swasta dan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan adalah sekitar 65 % dan sisanya sebesar 35 % dari sektor publik, Dari konstribusi sektor swasta dan masyarakat yang sekitar 65 % itu, sebagian besar masyarakat membiayai kesehatan mereka masih menggunakan cara membayar untuk tiap pelayanan (fee for service), hanya 14% masyarakat tercakup dalam program asuransi kesehatan. Sistem pembayaran dengan cara pra upaya (prepaid) pada pemberi pelayanan kesehatan baik rumah sakit maupun dokter dalam jumlah yang ditetapkan sebelum suatu pelayanan diberikan, salah satu caranya adalah dengan Diagnosis Related Group’s (DRG’s). Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan gambaran variasi biaya dalam penyusunan DRG’s pada penyakit Diare/Gastro Enteritis di RSU Tangerang. Kasus yang diambil pada penelitian ini adalah penyakit diare, karena penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150-430 perseribu penduduk setahunnya. Dan menurut WHO (1999), setiap tahun 12 juta anak di dunia meninggal sebelum mencapai umur 5 tahun. Dari seluruh kematian tersebut, 70% meninggal karena ISPA (Inpeksi Saluran Pernafasan), diare, malaria, campak dan malnutrisi serta seringkali merupakan kombinasi dari penyakit diatas. Demikian pula di RSU Tangerang, kasus Diare/GE dari tahun 2000 hingga 2004 berada diposisi pertama dari sepuluh penyakit terbanyak di Instalasi Rawat Inap RSU Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan populasi pada semua pasien yang mempunyai diagnosis utama Diare/GE dengan dan tanpa diagnosis penyerta dan diagnosis penyulit yang terjadi pada bulan Januari 2004 sampai dengan Desember 2004. Sedangkan sampelnya adalah pada kelompok umur anak-anak. Data didapat dari catatan medik pasien di Bagian Rekam Medik RSU Tangerang, sedangkan data untuk mencari unit cost pelayanan diare didapat dari bagian keuangan serta unit-unit terkait di RSU Tangerang. Dari penelitian didapat hasil rata-rata lama hari rawat Diare/GE tanpa penyerta dan penyulit (murni) adalah 2 hari dengan biaya sebesar Rp 454.401,-, rata-rata lama hari rawat Diare/GE dengan penyerta adalah 4 hari dengan biaya sebesar Rp 827.195,-, rata-rata lama hari rawat Diare/GE dengan penyulit adalah 6 hari dengan biaya sebesar Rp 1.310.088,- serta rata-rata lama hari rawat Diare/GE dengan penyerta dan penyulit adalah 9 hari dengan biaya sebesar Rp 1.727.192,-. Sehingga berdasarkan hasil tersebut, pengelompokkan penyakit Diare/Gastro Enteritis berdasarkan DRG’s di RSU Tangerang dapat dilakukan, yaitu dengan masuknya penyakit Diare/Gastro Enteritis ke dalam MDC 6 dengan DRG G68A dan DRG G68B. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat dijadikan masukan untuk rumah sakit jika ingin menyusun DRG’s yaitu penulisan diagnosis akhir harus jelas dan tepat, serta mempunyai standar operating prosedur penanganan Diare/GE yang lengkap. Kepustakaan : 35 ( 1986 – 2005)
Health program development needs support from government as well as society which includes a sufficient budget from private sector. The cost from private sector, mainly society’s budgeting has resulted in the biggest portion from the health expenses. The contribution from private sector and society is around 65 percent and the rest about 35 percent comes from public sector. From this 65 percentage, the majority of society is still using one mean of payment by paying for each service (fee for service), only 14 percent of the society is covered by health insurance. Prepaid payment sistem on the side of health provider either in hospitals and clinics (doctors) in the recommended state before certain treatment being given, one way is using Diagnosis Related Group’s (DRG’s). On the whole this study aims to get the descriptive picture as cost variation in making the DRG’s for Diarrhea/GastroEnteritis illness in Tangerang Public Hospital. The focus us on the diarrhea disease, since it is still one of the major disease for babbies and children in Indonesia. It is predicted that the number of these patients will be around 150-430 every 1000 people annually. According to WHO (1999), 12 millions children below the age of five all over the world died because of this disease. From the mortality rate, 70% died of ISPA (upper respiratory tract), diarrhea, malaria, measles, and malnutrition and oftentimes is the complication of all diseases. And also in Tangerang Public Hospital, diarrhea/GE cases between 2000 until 2004 ranked at number one of the the tenth most diseases in in-patient installation, Tangerang Public Hospital. The methode is quantitative, descriptive, using all patients as the population with the indication of diarrhea with or without difficulties and complications from January 2004 to December 2004. The sample is children. The data is taken from the medical record department and for the unit cost on dirrhea treatment is gathered from the accounting department and from other related departments in Tangerang Pubilc Hospital. The study reveals that LOS (length of stay) of diarrhea/GE with no complications is two days with the total cost Rp. 454.401, LOS (length of stay) of diarrhea/GE with complications is for days with the total cost Rp. 827.195. LOS (length of stay) of diarrhea/GE with difficulties is six days with the total cost Rp. 1.310.088, LOS (length of stay) of diarrhea/GE with complications and difficulties is for nine days with the total cost Rp. 1.727.192. So, the group of diarrhea disease/GastroEnteritis based on Tangerang Public Hospital’s DRG can be done, that is by grouping diarrhea disease, into MDC 6 with DRG G68A dan DRG G68B. Based on the results, it is recommended that the hospital should make a concise, clear diagnosis report before undergoing DRG’s and a complete DRG’s standard operating procedure. Indexing : 35 (1986 – 2005)

Metadata

Jenis Koleksi : S2 - Tesis
No. Panggil : B-881
Pengarang :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2005
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xxi, 132 hlm. il
Departemen-Jurusan :
Kata Kunci :
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 2 

Shelf
 Tabel Manuskrip B-881.pdf ::
 Manuskrip B-881.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
B-881 B-881 TERSEDIA Lantai 5 / Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 10384

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive