S2 - Tesis

Hubungan faktor lingkungan rumah dan karakteristik balita dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di wilayah Kec. Lemahwungkuk Kota Cirebon th. 2006

Bambang Irianto; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari, Zakianis; Penguji: Laila Fitria, Mahmud, Bambang Karmanto (FKM UI, 2006)

Abstrak

Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang banyak menyerang masyarakat terutama anak-anak balita. Di Kota Cirebon penyakit ISPA selaiu menempati peringkat pertama dalam kejadian 10 penyakit terbesar, dan Kecamatan Lemahwungkuk merupakan kecamatan yang menempati peringkat pertama. Dari segi kesehatan lingkungan, Kecamatan Lemahwungkuk juga menempati peringkat pertarma dengan kondisi lingkungan rumah yang masih banyak tidak memenuhi syarat kesehatan. Dengan keadaan seperti ini, diduga ada hubungan antara kondisi lingungan rumah penduduk yang tidak memenuhi syarat dan karakteristik balita dengan kejadian penyakit ISPA pada balita.

Penelitian ini tentang hubungan faktor lingkungan rumah dan karakteristik balita yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional yang dilaksanakan dengan metode survei melalui wawancara dan pengukuran. Jumlah sampel sebanyak 224 sampel, sebagai unit analisis adalah balita umur 2 sld 59 bulan, sedangkan yang menjadi responder adalah ibu balita. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sistematis. Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat uji chi square dan uji t dan analisis multivariat regresi logistik ganda model prediksi.

Hasil penelitian diperoleh gambaran 54,9% balita menderita ISPA dan 45,1% balita tidak menderita ISPA. Hasil analisis bivariat didapatkan variabel yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian ISPA pada balita adalah status imunisasi, Janis lantai, ventilasi ruang keluarga, kepadatan hunian rumah, merokok di dalam rumah, suhu kamar balita dan suhu ruang keluarga.

Model akhir setelah uji interaksi didapatkan variabel yang paling berpengaruh atau berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita adalah variabel merokok di dalam rumah dengan OR = 58,682, artinya balita yang tinggal di rumah dan di dalamnya ada anggota keluarga yang merokok mempunyai risiko rnendcrita penyakit 1SPA 58,7 kali dibandingkan dengan balita yang tinggal dirumah tanpa ada yang merokok di dalamnya. Kemudian disusul kepadatan hunian rumah dengan OR = 25,59, artinya balita yang tinggal di rumah yang padat penghuninya mempunyai risiko menderita penyakit ISPA 25,6 kali dibandingkan dengan balita yang tinggal di rumah yang tidak padat penghuninya. Sedangkan va.-label yang berinteraksi yaitu variabel merokok di dalam rumah dengan kepadatan hunian rumah.

Saran bagi masyarakat agar selalu berusaha memperhatikan lingkungan rumah sehingga memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan kepada Dinas Kesehatan Kota Cirebon, disarankan agar mengoptimalkan program penyuluhan tentang bahaya merokok dan rumah sehat, program peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan program perbaikan sarana sanitasi dasar perumahan.

Metadata

Jenis Koleksi : S2 - Tesis
No. Panggil : T-2224
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Kesehatan Lingkungan
Program Studi/Peminatan : Kesehatan Lingkungan
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM UI, 2006
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : vii, 106 hlm. il 27 cm
Departemen-Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Kata Kunci :
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 2224T.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
T-2224 T-2224 TERSEDIA Lantai 5 / Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 10844

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive