Latar Belakang. Pengendalian persediaan perbekalan farmasi dengan mempergunakan sistem komputer secara terintegrasi bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan, mengingat banyak aspek yang terkait yang perlu dipersiapkan dengan baik, dimana kebijakan persediaan perbekalan farmasi dan pencatatan akuntansi harus jelas, sistem informasi pengelolaan persediaan harus didesain dengan tepat, sumber daya manusia yang terlibat harus disiplin agar pelaporan dari persediaan perbekalan farmasi diperoleh dengan tepat dan akurat, tidak ada selisih antara pelaporan fisik dan pencatatan akuntansi. Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa informasi mengenai faktor penyebab selisih laporan persediaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi dengan laporan persediaan di Bagian Keuangan. Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi dan Bagian Keuangan terhadap data bulan Januari sampai dengan Desember 2004. Metode. Jenis penelitian yang dipilih adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada kebijakan persediaan perbekalan farmasi secara tertulis yang menyebabkan terjadi persepsi yang berbeda antar unit terkait, belum tersosialisasinya standar operasional prosedur persediaan perbekalan farmasi mengakibatkan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi bersama unit terkait tidak berjalan dengan baik, belum lengkapnya standar operasional prosedur tentang pencatatan akuntansi persediaan perbekalan yang mengakibatkan keragu-raguan terhadap hasil pencatatan yang ada, sumber daya manusia yang belum memahami sistem persediaan perbekalan farmasi sehingga terjadi tidak konsistennya petugas dalam menjalankan tugas yang telah ditetapkan dan belum berjalannya pengawasan terhadap dokumen penunjang yang mengakibatkan keraguan terhadap hasil keakuratan laporan persediaan perbekalan farmasi. Selain daripada itu program komputer yang mendukung terlaksananya pengendalian persediaan perbekalan farmasi mempunyai masalah dalam hal perangkat lunak (software) yaitu jaringan komputer yang mengakibatkan terjadinya hang dan fatal error, maupun perangkat keras (hardware) yaitu sistem kabeling dan konektor yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan informasi. Kesimpulan : perlu disusun kebijakan persediaan perbekalan farmasi dan kebijakan akuntansi persediaan dengan SK Direktur, perlu dilakukannya penyempurnaan alur proses persediaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi, perlu dikembangkannya alur proses persediaan perbekalan farmasi di Bagian Keuangan dengan mmenggunakan dokumen bukti pengeluaran obat dan alat kesehatan sebagai fungsi pengontrolan, agar dievaluasi SOP di Instalasi Farmasi (obat racikan dihitung sampai nilai desimal), perlu dibuatnya SOP di Bagian Keuangan dan disesuaikan dengan SOP lainnya, diperlukan pelatihan tentang manajemen logistik yang terintegrasi bagi para petugas struktural dan pelaksana, perlu adanya pengkajian ulang terhadap struktur organisasi di Instalasi Farmasi dan Bagian Keuangan, serta perlu dikembangkannya program komputer baik software maupun hardware, sehingga selisih antara laporan persediaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi (nilai fisik) dengan laporan persediaan perbekalan farmasi di Bagian Keuangan (nilai General Ledger) dapat diminimalisasi seoptimal mungkin. Kata Kunci : farmasi, inventori, General Ledger.
Background. Pharmacy inventory controlling using integrated computer system is not a simple task to be done because the system depend on many aspects such as pharmacy regulation including a clear accountancy administration, a good pharmacy information system, good and discipline human resources so that report from pharmacy inventory system will be accurate and exact and there are no differences between physical report and accountancy report. Purpose. The purpose of this study is to analyzing and identifying the cause factors related to the discrepancy between inventory report in Pharmacy Unit and pharmacy inventory report in Finance Division. This is research a descriptive-analytical which is conducted by means of qualitative approach. Methodes. The qualitative data collection is conducted using in-depth interview methode and data base from January to December 2004. The research is contucted in Pharmacy Unit and Finance Division at Ibu dan Anak HERMINA. Result. The result of this research showed that the dicrepancy between pharmacy inventory and accounting reports are caused by unwritten regulation on pharmacy inventory, unsocialized procedure standart related to pharmacy inventory, incomplete procedure standart on Accuntancy Unit, and minimal controlling in checking and cross checking between physical report and accountancy report. Besides that the computer program which support pharmacy inventory control have several problems in their sofware and hardware system. Conclusion. It is recommended recommendations that the hospital should develop the procedure standart in managing pharmacy inventory related to Pharmacy Unit, Finance Division, Electronic Data Processing (EDP). Therefore discrepancy between pharmacy inventory report (physical evidence) with finance report (general ledger point) can be minimized. Keywords : Pharmacy, inventory, General Ledger.