Tugas penanganan pasien yang dilakukan oleh perawat seringkali menyebabkan gangguan muskuloskeletal terhadap perawat, dalam beberapa kasus didapati bahwa banyak perawat yang mengalami Low Back Pain (LBP) karena kegiatan manual handling dalam penanganan pasien. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan faktor manusia dan organisasi dengan keluhan LBP pada perawat di Rumah Sakit A, Kota B menggunakan pendekatan Human Factor Classification Analysis System. Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional, dengan uji chi-square sebagai uji statistik yang digunakan, serta pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode self reported/administered melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor olahraga, pendidikan, dan masa kerja terhadap kejadian LBP dengan masing-masing nilai p=0,019; 0,038; dan 0,04. Selain itu hasil penelitian juga menemukan bahwa dari empat dimensi dalam variabel unsafe supervision terdapat dua dimensi yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian LBP yaitu, dimensi inadequate supervision (p=0,002), dan dimensi supervisory violation (p=0,047). Sedangkan dari lima dimensi pada variabel precondition for unsafe acts, terdapat satu dimensi yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian LBP yaitu, dimensi adverse mental states (0,016). Dan dari lima dimensi pada variabel unsafe acts, terdapat dua dimensi yang memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian LBP yaitu, dimensi skill based error (p=0,007) dan routine violation (p=0,043). Sebagai kesimpulan, berdasarkan hasil analisis menggunakan pendekatan HFACS, setiap kegagalan dari keempat barier pencegah terjadinya insiden, tiga diantaranya memiliki hubungan yang signifikan terhadap keluhan LBP. Kata Kunci : Low Back Pain, Perawat, HFACS