Penyakit ISPA merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada
balita. Di wilayah Puskesmas Telaga Murni yang berada di sekitar industri baja,
ISPA menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius dan menduduki urutan
pertama dari sepuluh penyakit terbanyak. Jumlah kasus baru ISPA untuk umur 1-4
tahun yaitu 56,15 % dan umur 0-1 tahun mencapai 62,0 %. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan partikulat matter 10 mikron (PM10) udara dalam
ruang rumah dengan ISPA pada balita di Kecamatan Cikarang Barat dan
Kecamatan Sukatani. PM10 dalam rumah diukur di ruangan balita sering tidur dan
dilakukan satu kali di setiap rumah responden. Rentang waktu penelitian antara
bulan Maret-Mei 2015.
Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif. Populasi terpajan adalah
balita bertempat tinggal di wilayah pemukiman yang berjarak 1 kilometer dan
populasi tidak terpajan adalah balita yang berjarak lebih 10 kilometer dari
industri baja. Jumlah sampel seluruhnya 80 balita terdiri dari 40 kelompok
terpajan dan 40 kelompok tidak terpajan. Hasil analisis bivariat dengan derajat
kepercayaan 95% menunjukkan 6 variabel yang berhubungan dengan kejadian
ISPA pada balita, yaitu PM10 dengan nilai p = 0,000, jarak rumah tinggal dengan
industri dengan nilai p = 0,025, Vitamin A dengan nilai p = 0,023, ASI Eksklusif
dengan nilai p=0,045, perokok dalam rumah dengan nilai p=0,040 dan
penggunaan obat nyamuk bakar dengan nilai p = 0,009.
Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara PM10 udara ruangan dengan
kejadian ISPA (p<0,05) pada balita yang dipengaruhi oleh jarak tempat tinggal
dan vitamin A. Kadar PM10 yang tidak memenuhi syarat (>70 μg/m3) mempunyai
peluang untuk menjadi penyebab ISPA pada balita sebesar 5,37 kali dibandingkan
dengan PM10 dalam rumah yang memenuhi syarat (<70 μg/m3) setelah dikontrol
jarak tempat tinggal dan vitamin A. Disarankan kepada masyarakat untuk tidak
merokok dalam rumah dan teratur dalam pemberian vitamin A pada balita saat
kegiatan posyandu.
Kata kunci: kadar PM10, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita