Analisis hubungan papran PM2,5 di udara ruang dalam rumah dengan kejaidan TB paru BTA positif di kota Cirebon tahun 2015

Pertiwi, Intan Pandu

Analisis hubungan papran PM2,5 di udara ruang dalam rumah dengan kejaidan TB paru BTA positif di kota Cirebon tahun 2015

Intan Pandu Pertiwi; Pembimbing: Dewi Susana; Penguji: Laila Fitria, Ririn Arminsih, Sulistyo ; Dwinda Ramadhoni (FKM-UI, 2015)

Sitasi Detil XML

Abstrak

ABSTRAK

PM2,5 merupakan salah satu indikator adanya pencemaran udara dalam

ruang (indoor air pollution). Indonesia termasuk peringkat kelima jumlah kasus TB

terbesar di dunia, dan Kota Cirebon merupakan kota dengan angka penemuan kasus

TB paru tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis hubungan PM2,5 di udara ruang dalam rumah dengan kejadian TB

paru BTA positif di Kota Cirebon.

Disain penelitian ini adalah kasus kontrol. Kriteria kasus adalah penderita

baru TB Paru yang berusia minimal 15 tahun dan hasil pemeriksaan sputum positif

berdasarkan konfirmasi laboratorium Puskesmas periode November 2014 s/d April

2015 serta bertempat tinggal di Kota Cirebon. Kriteria kontrol adalah tetangga

terdekat kasus yang tidak menderita TB paru, tidak memiliki gejala klinis mirip TB

paru berdasarkan konfirmasi dari petugas puskesmas setempat, berusia minimal 15

tahun dan bertempat tinggal di Kota Cirebon. Total jumlah sampel adalah 168

responden dengan jumlah kasus adalah 84 responden, dan kontrol 84 responden.

Konsentrasi PM2,5 di udara ruang dalam rumah berpengaruh terhadap

kejadian TB paru BTA positif di Kota Cirebon (OR 7,034; 95% CI 3,570 ? 13,860).

Variabel lainnya yang signifikan adalah jenis kelamin (OR 3,947; 95% CI 2,026-

7,692), lama berada di rumah (OR 2,682; 95% CI 1,430 ? 5,028), jenis bahan bakar

memasak (OR 3,260; 95% CI 1,116-9,523), status merokok (OR 3,034; 95% CI

1,446 ? 6,365), jenis atap rumah (OR 3,713; 95% CI 1,945 ? 7,089), dan laju

ventilasi kamar (OR 2,493; 95% CI 1,264 ? 4,918). Hasil analisis multivariat

dengan regresi logistik menunjukkan bahwa konsentrasi PM2,5 dalam rumah

berhubungan dengan kejadian TB paru BTA positif (OR adjusted 6,14; 95% CI

2,904-12,975) dikontrol oleh variabel jenis kelamin, jenis atap rumah, dan laju

ventilasi kamar. Masih banyak rumah yang belum dilengkapi jendela atau

ventilasinya kurang, atap rumah tidak dilengkapi oleh langit-langit, sehingga masih

banyak rumah yang tidak memenuhi kriteria rumah sehat. Diperlukan upaya

peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kriteria rumah sehat,

dan masyarakat agar menjaga pola perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk tidak

merokok.

ABSTRACT

PM2,5 is one indicator of indoor air pollution. Indonesia is the fifth largest

number of TB cases in the world, and the city of Cirebon is a city with the highest

rate of pulmonary TB case detection in West Java province. The purpose of this

study was to analyze the relationship between PM2,5 in the indoor air and the

incidence of smear-positive pulmonary TB in the city of Cirebon.

The design of this study was a case-control. Cases criteria were patients

with TB minimum age 15 years old and had positive sputum test confirmed with

public health care laboratory test from November 2014 to April 2015 and lived in

Cirebon City. Controls criteria were the nearest neighbor not suffering TB and had

no clinical symptomps similar to TB confirmed by the local public health centre

officials, at least 15 years old and resides in Cirebon city. The total number of

samples is 168 respondents by the number of cases is 84 respondents, and 84

control respondents.

PM2,5 concentration in the indoor air affected the incidence of smearpositive

pulmonary TB in Cirebon city (OR 7.034; 95% CI 3.570 to 13.860).

Significant other variables are gender (OR 3.947; 95% CI 2.026 to 7.692), indoorstay

period (OR 2.682; 95% CI 1.430 to 5.028), the type of cooking fuel (OR 3.260;

95% CI 1.116 to 9.523), smoking status (OR 3.034; 95% CI 1.446 to 6.365), types

of roofs (OR 3.713; 95% CI 1.945 to 7.089), and the ventilation rate of the room

(OR 2.493; 95% CI 1.264 to 4.918). Results of multivariate analysis using logistic

regression modeling showed that concentrations of PM2,5 in the indoor air

associated with the incidence of pulmonary TB smear positive (OR adjusted 6,14;

95% CI 2.904 - 12.975) after being controlled by the variable gender, roof type of

the house, and the ventilation rate of the room. There are still many homes are not

equipped with a window or a lack of ventilation, the roof of the house is not

completed by the ceiling, so there is still a lot of homes that do not meet the criteria

for a healthy home. Necessary efforts to increase knowledge and awareness about

the criteria of a healthy home, and the community to maintain a clean and healthy

lifestyle, including not smoking.;PM2,5 is one indicator of indoor air pollution. Indonesia is the fifth largest