S2 - Tesis

Hubungan Antara Berat Badan Lahir Bayi dengan Kejadian Infeksi Nosokomal di Ruang Perinatologi RS Anak dan Bersalin Harapan Kita th 2002-2004

Tambunan, Eviana S. / Pembimbing: Adisasmita, Asri C.; Firmansyah, Rudy / Penguji: Yovsyah; Amdani, Sri Kusumo; Harahap, Ferdy P.; (FKM-UI, 2005)

Abstrak

Latar Belakang: Infeksi nosokomial masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia karena menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan berisiko terhadap angka mortalitas. Infeksi nosokomial paling tinggi terjadi di ruang perawatan anak kurang dari satu tahun dan angka infeksi tertinggi terjadi di ruang perawatan intensif neonatus. Salah satu faktor risiko yang mempunyai hubungan kuat terhadap kejadian infeksi nosokomial pada bayi di ruang perawatan intensif neonatus adalah berat badan lahir bayi. Hal ini terutama terjadi pada bayi dengan berat badan lahir rendah yang mempunyai sistem imun yang belum sempurna dan belum sepenuhnya siap untuk hidup di luar uterus. Tujuan: Mengetahui hubungan antara berat badan lahir bayi dengan kejadian infeksi nosokomial (pneumonia, bakteremia dan sepsis) di level III Perinatologi Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB Harapan Kita) tahun 2002-2004. Metode: Data yang digunakan adalah data rekam medik RSAB Harapan Kita Jakarta. Rekam medik yang digunakan adalah rekam medik bayi-bayi yang dirawat di level III Perinatologi RSAB Harapan Kita. Desain yang digunakan adalah Kasus Kontrol. Analisis data bivariat dan multivariat menggunakan uji regresi logistik, sementara analisis stratifikasi hanya dilakukan pada variabel pemasangan alat-alat invasif. Hasil: Jenis infeksi nosokomial terbanyak adalah sepsis (52,91%), berikutnya adalah bakteremia (35,48%) dan paling sedikit adalah pneumonia (11,61%). Pola jenis kuman yang paling banyak ditemukan adalah bakteri gram negatif (kisaran 0,32%-53,93%) dengan jenis kuman terbanyak adalah Serratia sp (kisaran 2,3%-38,10%), K pneumonia (kisaran 3,2%-6,8%) dan Candida (1%-4,2%). Tanpa dikontrol variabel kovariat lainnya tidak didapatkan hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian infeksi nosokomial, namun setelah dilakukan stratifikasi dan analisis multivariat didapatkan variabel pemasangan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus memodifikasi efek hubungan berat badan lahir dengan kejadian infeksi nosokomial pada neonatus. Neonatus dengan berat badan < 2500 gram yang menggunakan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus memiliki risiko yang tinggi untuk terjadi infeksi nosokomial. Risiko juga meningkat pada neonatus dengan berat badan lahir ≥ 2500 gram, sementara neonatus dengan dengan berat badan < 2500 gram yang hanya menggunakan infus saja, tidak ditemukan risiko untuk terjadi infeksi nosokomial. Cara persalinan, umur kehamilan, jenis kelamin, kelainan kongenital, pemasangan endotrakeal tube, nasogastric tube dan kateter arteri merupakan variabel yang memberikan efek konfonding dalam hubungan berat badan lahir dengan kejadian infeksi nosokomial. Kesimpulan: Hubungan bayi dengan berat badan lahir < 2500 gram terhadap kejadian infeksi nosokomial dipengaruhi/dimodifikasi oleh pemasangan long line intravenous catheter dan/atau kateter umbilikus. Kata kunci: Berat badan lahir, Infeksi nosokomial, Ruang perinatologi.
Background : Nosocomial infection is still a health problem in the world as it increase morbidity rate and risky to mortality rate. Nosocomial infection is mostly occured in paediatric ward among baby less than a year and the highest infection in neonatus intensive care unit. This is especially true for low birth weight infants who are immature and not fully prepared for life outside the uterus. Objective : To examine the relation of birth weight and nosocomial infection of neonates (pneumonia, bacteremia and sepsis) in level III, Perinatal wards, Rumah Sakit Anak Bersalin Harapan Kita (RSAB Harapan Kita) for year 2002-2004. Method : The data used is the medical record of infants under care in level III, Perinatal ward, RSAB Harapan Kita. The design of this study is case control. The data is analysed with logistic regresion. Analysis of stratification is applied to variable of invasive devices utilisation. Result : Major sites of infection were septic (52,91%), bacteremia (35,48%) and pneumonia (11,61%). The most commonly pathogens were Gram-negative bacteria: Serratia sp (around 2,3%-38,10%), Klebsiella pneumonia (around 3,2%-6,8%) and Candida (1%-4,2%). Without control from other covariate variable, no relation found between birth weight and nosocomial infection, and with stratification and analysis of multivariate it can be shown that utilisation of long line intravenous catheter and/or umbilicus catheter modify the effect relation of birth weight and nosocomial infection in neonates. Neonates with birth weight < 2500 gram having long line intravenous catheter and/or umbilical catheter face highly risk for nosocomial infection. Neonates with birth weight < 2500 gram having intravenous catheter shows no case of nosocomial infection. Mode of delivery, gestational ages, neonates age, congenital malformation, gender, endotracheal tube, nasogastric catheterization and arterial catheterisation were confounding variables in relation of birth weight and nosocomial infection. Conclusions : The relation between birth weight < 2500 gram and nosocomial infection influenced/modified by utilisation long line intravenous catheter and/or umbilical catheter. Key words : Birth weight, Nosocomial infection, Perinatal Ward.

Metadata

Jenis Koleksi : S2 - Tesis
No. Panggil : T-2107
Pengarang :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2005
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xi, 160 hlm. il
Departemen-Jurusan :
Kata Kunci :
Lembaga Pemilik : FeJKUNINDfkm

File Digital: 1 

Shelf
 Manuskrip T-2107.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
T-2107 T-2107 TERSEDIA Lantai 5 / Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 12601

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive