Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang mempengaruhi lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia. Keluarga-keluarga di Indonesia melakukan tindakan sosial yang represif terhadap anggota keluarga dengan gangguan jiwa. Proporsi rumah tangga yang pernah memasung anggota rumah tangga (ART) gangguan jiwa berat sebesar 14,3 persen dan terbanyak pada rumah tangga di perdesaan. Di Jawa Barat prevalensi gangguan jiwa berat sebesar 1,6 per mil. Di Kabupaten Bogor pada tahun 2012-2016 pemasungan terlapor sebanyak 4%. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko perilaku memasung pada keluarga penderita skizofrenia di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan Mixed Method dengan desain studi unmatched case control dan pendekatan Exploratory. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor pada bulan Mei-Juni Tahun 2017. Definisi kasus pada penelitian ini adalah penderita Skizofrenia yang sedang/pernah pasung. Sedangkan kontrol yaitu penderita Skizofrenia yang tidak pernah pasung. Sampel kasus untuk penelitian kuantitatif adalah 114 orang, sedangkan kontrol yaitu 136. Metode pemilihan sampel menggunakan multistage sampling. Penelitian kualitatif melibatkan 12 key informant. Analisis data dilakukan dengan analisis bivariate dengan uji chisquare dan analisis multivariate dengan uji regresi logistic. Ada hubungan antara perilaku agresif destruktif penderita (OR 4,49; 95% CI 2,52 8,00), keluarga yang tidak bekerja (OR 2,74; 95% CI 1,09 - 6,90) dan keluarga yang bekerja di sektor informal (OR 2,54; 95% CI 1,10 5,84) dan sikap negatif keluarga (OR 2,52; 95% CI 1,43 4,43) dengan perilaku memasung. Persepsi pasung menurut keluarga dan masyarakat adalah sebagai jalan keluar terbaik dan merupakan alternative satu-satunya. Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan terapi secara rutin, program pemberdayaan eks penderita dan mendorong keluarga untuk merawat penderita dengan penuh kasih sayang. Kata kunci: Skizofrenia, pasung, agresif destruktif, diskursus Schizophrenia is a severe mental disorder that affects more than 21 million people worldwide. Families in Indonesia take repressive social measures against the madness of their family members. The proportion of households who have had mental disorders was 14.3 percent and most were from rural households. In West Java, severe mental disorders prevalence is 1.6 per 1000 population. Pasung prevalence in Bogor District in 2012-2016 is 4 percentage. This study aims to determine risk factor of family members of schizophrenia patient for pasung in Bogor District West Java Province In 2017. This research used unmatched case control design and exploratory approach. The study was conducted in Bogor District from May to June 2017. Cases were Schizophrenia patients who are in pasung, controls were Schizophrenia patients without pasung. There were 114 cases and 136 controls for the unmatched case control study. Qualitative research involved 12 key informants. Data analysis was done by bivariate analysis using chi-square and multivariate analysis with logistic regression. Aggressive destructive behavior (OR 4.49, 95% CI 2.52 - 8.00), Family unemployment (OR 2.74, 95% CI 1.09 - 6.90) and family with informal employment (OR 2.54, 95% CI 1.10 - 5.84), and family attitude (OR 2.52, 95% CI 1.43 - 4.43) toward schizophrenia patient were associated with pasung. Pasung perception by family and society is the best way out and there is the only alternative. Prevention efforts can be done by getting medical treatment routinely, empowerment program for ex patient to return to work, and encourage families to caring patients with affection. Keywords: Schizophrenia, pasung, aggressive destructive, discourse