Abstrak
ABSTRAK Kebugaran muskuloskeletal yang baik pada remaja dapat menurunkan risiko kejadian osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, IMT/U, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dan setelah dikontrol jenis kelamin. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Penelitian ini melibatkan 151 siswa kelas X dan XI di SMAN 5 Bekasi. Pengukuran asupan makan menggunakan food recall 2x24 jam, aktivitas fisik dengan GPAQ, berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh dengan pengukuran langsung, dan status sosial ekonomi dengan kuesioner FAS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dikontrol jenis kelamin. Setelah dikontrol jenis kelamin, ditemukan hubungan signifikan antara tinggi badan dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal pada siswa laki-laki saja. Intervensi dari sekolah dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi seperti edukasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) khususnya memantau berat badan rutin, mengurangi asupan tinggi lemak, serta meningkatkan aktivitas fisik anaerobik dapat membantu meningkatkan kebugaran muskuloskeletal pada siswa SMAN 5 Bekasi. Kata Kunci: Kebugaran muskuloskeletal; persen lemak tubuh; remaja; tinggi badan Good musculoskeletal fitness in adolescence can reduce the risk of osteoporosis.This study aims to determine the relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, BMI-for-Age, percent body fat, physical activity, and socioeconomic status with musculoskeletal fitness before and after controlled by sex. This study used cross sectional design. A total of 151 respondents from 5 Bekasi SHS from class X and XI were included in this study. Food intake was measured using 2x24 hours food recall, physical activity using GPAQ, body weight, height, and percent body fat by direct measurement, and socioeconomic status using FAS questionnaire. The results of this study showed that there were a significant relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, percent body fat, and physical activity with musculoskeletal fitness before controlled by sex. After stratification analysis by sex, there were a significant relationship between height and percent body fat with musculoskeletal fitness but only found in male students. Interventions from school and local health institutions such as education of Pedoman Gizi Seimbang (PGS), especially monitoring body weight routinely, reducing high fat intake, and increasing anaerobic physical activity can improve musculoskeletal fitness in students of SMAN 5 Bekasi. Keywords: Adolescence; height; musculoskeletal fitness; percent body fat
Metadata
Jenis Koleksi : | S1 - Skripsi |
No. Panggil : | S-9822 |
Pengarang : |
|
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok : FKM-UI, 2018 |
338 tipe carrier | |
650 Subyek | Gizi |
504 Catatan Bibliografi | |
NPM | 1406542685 |
856 Lokasi File Elektronik | |
526 Program Studi/Peminatan | |
Penerbit dan Distribusi | Depok: FKMUI, 2018 |
100 Pengarang Utama | Rahmayanti, Kamilia |
260a Kota Terbit | Depok |
abstrak | ABSTRAK Kebugaran muskuloskeletal yang baik pada remaja dapat menurunkan risiko kejadian osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, IMT/U, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dan setelah dikontrol jenis kelamin. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Penelitian ini melibatkan 151 siswa kelas X dan XI di SMAN 5 Bekasi. Pengukuran asupan makan menggunakan food recall 2x24 jam, aktivitas fisik dengan GPAQ, berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh dengan pengukuran langsung, dan status sosial ekonomi dengan kuesioner FAS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dikontrol jenis kelamin. Setelah dikontrol jenis kelamin, ditemukan hubungan signifikan antara tinggi badan dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal pada siswa laki-laki saja. Intervensi dari sekolah dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi seperti edukasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) khususnya memantau berat badan rutin, mengurangi asupan tinggi lemak, serta meningkatkan aktivitas fisik anaerobik dapat membantu meningkatkan kebugaran muskuloskeletal pada siswa SMAN 5 Bekasi. Kata Kunci: Kebugaran muskuloskeletal; persen lemak tubuh; remaja; tinggi badan Good musculoskeletal fitness in adolescence can reduce the risk of osteoporosis.This study aims to determine the relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, BMI-for-Age, percent body fat, physical activity, and socioeconomic status with musculoskeletal fitness before and after controlled by sex. This study used cross sectional design. A total of 151 respondents from 5 Bekasi SHS from class X and XI were included in this study. Food intake was measured using 2x24 hours food recall, physical activity using GPAQ, body weight, height, and percent body fat by direct measurement, and socioeconomic status using FAS questionnaire. The results of this study showed that there were a significant relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, percent body fat, and physical activity with musculoskeletal fitness before controlled by sex. After stratification analysis by sex, there were a significant relationship between height and percent body fat with musculoskeletal fitness but only found in male students. Interventions from school and local health institutions such as education of Pedoman Gizi Seimbang (PGS), especially monitoring body weight routinely, reducing high fat intake, and increasing anaerobic physical activity can improve musculoskeletal fitness in students of SMAN 5 Bekasi. Keywords: Adolescence; height; musculoskeletal fitness; percent body fat |
260b Penerbit | FKM-UI |
Tanggal | 20181015 |
700z Co-Promotor/Penguji | |
Kata Kunci | Kebugaran Muskuloskeletal, Persen Lemak Tubuh, Remaja, Tinggi Badan |
000 Hak Akses | |
700 Pengarang Tambahan | |
850 Badan Pemilik | Pusinfokesmas FKM UI |
004 Nomor Induk | 228/18 |
245c Pertanggungjawaban | Kamilia Rahmayanti; Pembimbing: Sudiarti, Trini / Penguji: Achmad, Engkus Kusdinar; Mury Kuswari |
245 Judul | Hubungan Asupan Makan, Aktivitas Fisik dan Faktor-Faktor Lainnya Dengan Kebugaran Muskuloskeletal di SMAN 5 Bekasi |
710 Entri Tambahan Nama Badan | |
Jenis Karya | S1 |
260c Tahun Terbit | 2018 |
250 Edisi | |
Lokasi | Lantai 5 /Annex |
300 Deskripsi Fisik | xviii, 111 hlm.; 30 cm |
082 No. Panggil | S-9822 |
003 Barcode | S-9822 |
700y Promotor/Pembimbing | |
Entri Tamb. Penguji | |
041 Kode Bahasa | ind |
File Digital: 2 Kamilia Rahmayanti-Naskah Ringkas-FKM-2018.docx ::
Kamilia Rahmayanti-Skripsi-Fulltext-FKM-2018.pdf ::
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
|
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan | Lokasi |
---|---|---|---|
S-9822 | S-9822 | TERSEDIA | Lantai 5 /Annex |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 130077 |