S1 - Skripsi

Hubungan Asupan Makan, Aktivitas Fisik dan Faktor-Faktor Lainnya Dengan Kebugaran Muskuloskeletal di SMAN 5 Bekasi

Kamilia Rahmayanti; Pembimbing: Sudiarti, Trini / Penguji: Achmad, Engkus Kusdinar; Mury Kuswari (FKM-UI, 2018)
Gizi
1406542685
Depok: FKMUI, 2018
Rahmayanti, Kamilia
Depok
ABSTRAK Kebugaran muskuloskeletal yang baik pada remaja dapat menurunkan risiko kejadian osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, IMT/U, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dan setelah dikontrol jenis kelamin. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Penelitian ini melibatkan 151 siswa kelas X dan XI di SMAN 5 Bekasi. Pengukuran asupan makan menggunakan food recall 2x24 jam, aktivitas fisik dengan GPAQ, berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh dengan pengukuran langsung, dan status sosial ekonomi dengan kuesioner FAS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dikontrol jenis kelamin. Setelah dikontrol jenis kelamin, ditemukan hubungan signifikan antara tinggi badan dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal pada siswa laki-laki saja. Intervensi dari sekolah dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi seperti edukasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) khususnya memantau berat badan rutin, mengurangi asupan tinggi lemak, serta meningkatkan aktivitas fisik anaerobik dapat membantu meningkatkan kebugaran muskuloskeletal pada siswa SMAN 5 Bekasi. Kata Kunci: Kebugaran muskuloskeletal; persen lemak tubuh; remaja; tinggi badan Good musculoskeletal fitness in adolescence can reduce the risk of osteoporosis.This study aims to determine the relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, BMI-for-Age, percent body fat, physical activity, and socioeconomic status with musculoskeletal fitness before and after controlled by sex. This study used cross sectional design. A total of 151 respondents from 5 Bekasi SHS from class X and XI were included in this study. Food intake was measured using 2x24 hours food recall, physical activity using GPAQ, body weight, height, and percent body fat by direct measurement, and socioeconomic status using FAS questionnaire. The results of this study showed that there were a significant relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, percent body fat, and physical activity with musculoskeletal fitness before controlled by sex. After stratification analysis by sex, there were a significant relationship between height and percent body fat with musculoskeletal fitness but only found in male students. Interventions from school and local health institutions such as education of Pedoman Gizi Seimbang (PGS), especially monitoring body weight routinely, reducing high fat intake, and increasing anaerobic physical activity can improve musculoskeletal fitness in students of SMAN 5 Bekasi. Keywords: Adolescence; height; musculoskeletal fitness; percent body fat
FKM-UI
20181015
Kebugaran Muskuloskeletal, Persen Lemak Tubuh, Remaja, Tinggi Badan
Pusinfokesmas FKM UI
228/18
Kamilia Rahmayanti; Pembimbing: Sudiarti, Trini / Penguji: Achmad, Engkus Kusdinar; Mury Kuswari
Hubungan Asupan Makan, Aktivitas Fisik dan Faktor-Faktor Lainnya Dengan Kebugaran Muskuloskeletal di SMAN 5 Bekasi
S1
2018
Lantai 5 /Annex
xviii, 111 hlm.; 30 cm
S-9822
S-9822
ind

Abstrak

ABSTRAK Kebugaran muskuloskeletal yang baik pada remaja dapat menurunkan risiko kejadian osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, IMT/U, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dan setelah dikontrol jenis kelamin. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Penelitian ini melibatkan 151 siswa kelas X dan XI di SMAN 5 Bekasi. Pengukuran asupan makan menggunakan food recall 2x24 jam, aktivitas fisik dengan GPAQ, berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh dengan pengukuran langsung, dan status sosial ekonomi dengan kuesioner FAS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dikontrol jenis kelamin. Setelah dikontrol jenis kelamin, ditemukan hubungan signifikan antara tinggi badan dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal pada siswa laki-laki saja. Intervensi dari sekolah dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi seperti edukasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) khususnya memantau berat badan rutin, mengurangi asupan tinggi lemak, serta meningkatkan aktivitas fisik anaerobik dapat membantu meningkatkan kebugaran muskuloskeletal pada siswa SMAN 5 Bekasi. Kata Kunci: Kebugaran muskuloskeletal; persen lemak tubuh; remaja; tinggi badan Good musculoskeletal fitness in adolescence can reduce the risk of osteoporosis.This study aims to determine the relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, BMI-for-Age, percent body fat, physical activity, and socioeconomic status with musculoskeletal fitness before and after controlled by sex. This study used cross sectional design. A total of 151 respondents from 5 Bekasi SHS from class X and XI were included in this study. Food intake was measured using 2x24 hours food recall, physical activity using GPAQ, body weight, height, and percent body fat by direct measurement, and socioeconomic status using FAS questionnaire. The results of this study showed that there were a significant relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, percent body fat, and physical activity with musculoskeletal fitness before controlled by sex. After stratification analysis by sex, there were a significant relationship between height and percent body fat with musculoskeletal fitness but only found in male students. Interventions from school and local health institutions such as education of Pedoman Gizi Seimbang (PGS), especially monitoring body weight routinely, reducing high fat intake, and increasing anaerobic physical activity can improve musculoskeletal fitness in students of SMAN 5 Bekasi. Keywords: Adolescence; height; musculoskeletal fitness; percent body fat

Metadata

Jenis Koleksi : S1 - Skripsi
No. Panggil : S-9822
Pengarang :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2018
338 tipe carrier
650 SubyekGizi
504 Catatan Bibliografi
NPM1406542685
856 Lokasi File Elektronik
526 Program Studi/Peminatan
Penerbit dan DistribusiDepok: FKMUI, 2018
100 Pengarang UtamaRahmayanti, Kamilia
260a Kota TerbitDepok
abstrakABSTRAK Kebugaran muskuloskeletal yang baik pada remaja dapat menurunkan risiko kejadian osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, IMT/U, persen lemak tubuh, aktivitas fisik, dan status sosial ekonomi dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dan setelah dikontrol jenis kelamin. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Penelitian ini melibatkan 151 siswa kelas X dan XI di SMAN 5 Bekasi. Pengukuran asupan makan menggunakan food recall 2x24 jam, aktivitas fisik dengan GPAQ, berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh dengan pengukuran langsung, dan status sosial ekonomi dengan kuesioner FAS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara asupan energi dan zat gizi, berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh, dan aktivitas fisik dengan kebugaran muskuloskeletal sebelum dikontrol jenis kelamin. Setelah dikontrol jenis kelamin, ditemukan hubungan signifikan antara tinggi badan dan persen lemak tubuh dengan kebugaran muskuloskeletal pada siswa laki-laki saja. Intervensi dari sekolah dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi seperti edukasi Pedoman Gizi Seimbang (PGS) khususnya memantau berat badan rutin, mengurangi asupan tinggi lemak, serta meningkatkan aktivitas fisik anaerobik dapat membantu meningkatkan kebugaran muskuloskeletal pada siswa SMAN 5 Bekasi. Kata Kunci: Kebugaran muskuloskeletal; persen lemak tubuh; remaja; tinggi badan Good musculoskeletal fitness in adolescence can reduce the risk of osteoporosis.This study aims to determine the relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, BMI-for-Age, percent body fat, physical activity, and socioeconomic status with musculoskeletal fitness before and after controlled by sex. This study used cross sectional design. A total of 151 respondents from 5 Bekasi SHS from class X and XI were included in this study. Food intake was measured using 2x24 hours food recall, physical activity using GPAQ, body weight, height, and percent body fat by direct measurement, and socioeconomic status using FAS questionnaire. The results of this study showed that there were a significant relationship between energy and nutrients intake, body weight, height, percent body fat, and physical activity with musculoskeletal fitness before controlled by sex. After stratification analysis by sex, there were a significant relationship between height and percent body fat with musculoskeletal fitness but only found in male students. Interventions from school and local health institutions such as education of Pedoman Gizi Seimbang (PGS), especially monitoring body weight routinely, reducing high fat intake, and increasing anaerobic physical activity can improve musculoskeletal fitness in students of SMAN 5 Bekasi. Keywords: Adolescence; height; musculoskeletal fitness; percent body fat
260b PenerbitFKM-UI
Tanggal20181015
700z Co-Promotor/Penguji
Kata KunciKebugaran Muskuloskeletal, Persen Lemak Tubuh, Remaja, Tinggi Badan
000 Hak Akses
700 Pengarang Tambahan
850 Badan PemilikPusinfokesmas FKM UI
004 Nomor Induk228/18
245c PertanggungjawabanKamilia Rahmayanti; Pembimbing: Sudiarti, Trini / Penguji: Achmad, Engkus Kusdinar; Mury Kuswari
245 JudulHubungan Asupan Makan, Aktivitas Fisik dan Faktor-Faktor Lainnya Dengan Kebugaran Muskuloskeletal di SMAN 5 Bekasi
710 Entri Tambahan Nama Badan
Jenis KaryaS1
260c Tahun Terbit2018
250 Edisi
LokasiLantai 5 /Annex
300 Deskripsi Fisikxviii, 111 hlm.; 30 cm
082 No. PanggilS-9822
003 BarcodeS-9822
700y Promotor/Pembimbing
Entri Tamb. Penguji
041 Kode Bahasaind

File Digital: 2 

Shelf
 Kamilia Rahmayanti-Naskah Ringkas-FKM-2018.docx ::
 Kamilia Rahmayanti-Skripsi-Fulltext-FKM-2018.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
S-9822 S-9822 TERSEDIA Lantai 5 /Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 130077

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive