Pengobatan TB- HIV memerlukan pengobatan sekaligus yakni OAT dan ARV untukmencegah progresivitas TB. Penelitian sebelumnya, kepatuhan terhadap kedua pengobatanmasih kurang. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum OAT danARV dengan progresivitas TB paru pada koinfeksi TB-HIV di Jakarta Selatan. Desain yangdigunakan adalah Kohort Retrospektif dengan menggunakan data yang berasal dari kartupengobatan TB dan ikhtisar perawatan HIV yang dimiliki pasien TB-HIV di puskesmas danRSUD di Jakarta Selatan tahun 2015-2017. Hasilnya adalah responden yang patuh minumkedua obat 56,8% , patuh ARV 13,5% ,patuh OAT 14,2 % dan tidak patuh keduanya 15,5 %.29,7% penderita koinfeksi TB HIV menunjukkan progresivitas sedangkan 70,3% tidak.Analisis cox regresi menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan dengan progresivitasTB paru pada koinfeksi TB-HIV (p.0.000).Probabilitas survival pada responden yang tidakpatuh minum keduanya 17.4 %, patuh minum ARV saja 30,6%,patuh OAT saja 69,7% danpatuh keduanya 88,4%. Resiko untuk progresif pada responden yang tidak patuh minum keduaobat adalah 24 kali(HR 24.56;95 % CI 9.49-63.53). Resiko responden yang patuh minum ARVsaja 8,6 kali(HR 8,59; 95 % CI 3.15-23.42) dan resiko yang patuh minum OAT saja 3,3 kali(HR3.3; 95% CI 1.01-10.97).