Kanker leher rahim di Indonesia tahun 2018 diestimasikan sebesar 32.469 kasus dengan mortalitas sebesar 18.279. IVA adalah salah satu metode deteksi dini untuk mengetahui adanya lesi prakanker leher rahim. Kasus lesi prakanker leher rahim di Provinsi DKI Jakarta meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko lesi prakanker leher rahim dengan metode IVA pada wanita usia subur di Puskesamas Kecamatan Senen, Jakarta Pusat tahun 2015-2017. Desain penelitian studi cross sectional deskriptif menggunakan data sekunder catatan medis deteksi dini kanker leher rahim dengan total sampel 447 pasien. Prevalensi lesi prakanker leher rahim tahun 2015-2017 sebesar 12,75%. Prevalensi tertinggi pada Kelurahan Senen dan terendah pada kelurahan Kenari. Proporsi lesi prakanker leher rahim lebih tinggi pada usia > 30 tahun (19%) (p<0,05), pada wanita dengan tingkat pendidikan rendah (15,6%) (p =0,31), pada wanita yang berhubungan seksual pertama kali usia < 20 tahun (15,6%) (p=0,31), pada wanita dengan jumlah pasangan seksual >1 (21,4%) (p=0,126), pada wanita yang memiliki paritas > 2 (14,3%) (p=0,561), pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal > 5 tahun (19,6%) (p=0,923) dan pada wanita perokok (14,3%) (p=0,741). Maka, perlu peningkatan intervesi kepada masyarakat mengenai faktor risiko kanker leher rahim sebagai salah satu upaya pencegahan lesi prakanker leher rahim.