Studi terdahulu telah menunjukkan hubungan yang positif antara literasi kesehatan
dengan status kesehatan serta pemanfaatan layanan kesehatan, namun belum banyak
penelitian mengenai literasi kesehatan pada penderita hipertensi di Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui determinan sosial ekonomi tingkat literasi kesehatan pada
penderita hipertensi di Puskesmas se-Kota Cilegon, Banten dengan menggunakan disain
potong lintang. Penelitian ini mengambil data dari penderita hipertensi di delapan
puskesmas di Kota Cilegon (n=138). Pengukuran literasi kesehatan dilakukan
menggunakan instrumen Health Literacy Scale European Union dengan 16 pertanyaan
yang telah diadaptasi. Analisis dilakukan menggunakan model regresi linier ganda
dengan literasi kesehatan sebagai variabel dependen dan sebagai variabel independen
adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengetahuan
hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor literasi kesehatan pada penderita
hipertensi adalah 58.4 (SD=14.2) dari skala 100. Hasil analisis regresi linier ganda
menunjukkan hubungan yang bermakna antara skor literasi kesehatan dengan pendidikan
(=10.6, SE=1.8 p<0.001), pendapatan (=6.1, SE=1.7, p<0.001) dan pengetahuan
hipertensi (=14.4, SE=1.5, p<0.001). Hasil ini mengindikasikan perlunya penanganan
ekstra pada penderita hipertensi yang berpendidikan kurang dari SMA, berpenghasilan di
bawah upah minimum regional dan pengetahuan hipertensi yang kurang.