S3 - Disertasi

Pengaruh Suplementasi Zinc Dan Vitamin A Pada Anak Usia 5-10 Tahun Dengan Tuberkulosis Paru Terhadap Status Gizi Dan Klinis

Fathul Jannah; Promotor: L Endang Achadi; Kopromotor: Faisal Yunus, Elvina Karyadi; Penguji: Kusharisupeni, Anhari Achadi, Besral, Hartono Gunardi, Adi Hidayat, Sri Wuryanti (FKM-UI, 2019)

Abstrak

ABSTRAK
 
 
Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) di Indonesia masih menempati urutan ke-3 di dunia.
 
Anak dengan tuberkulosis umumnya mengalami defisiensi zinc dan vitamin A. Defisiensi
 
zinc dapat menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh dan mengganggu sintesis
 
retinol binding protein sehingga dapat menghambat proses penyembuhan TB.
 
Penambahan zinc dan vitamin A dapat membantu meningkatkan respon kekebalan tubuh
 
pada penderita TB.
 
Tujuan: Membuktikan pengaruh suplementasi zinc dan vitamin A dalam meningkatkan
 
status gizi dan perbaikan gejala klinis pada anak usia 5-10 tahun dengan tuberkulosis
 
paru.
 
Disain: Penelitian adalah kuasi eksperimen dengan pre post design dengan kontrol.
 
Sebanyak 84 anak yang telah diseleksi dan terdiagnosis TB Paru yang berada di empat
 
wilayah Puskesmas Kecamatan di Jakarta Pusat diambil menjadi subyek penelitian.
 
Kelompok perlakuan dibagi secara acak menjadi dua kelompok yakni kelompok I yang
 
mendapatkan Obat anti Tuberkulosis Standar DOTS dan suplemen (berisi 20 mg zinc
 
elemental dan vitamin A asetat 1500 IU) dan kelompok II yang hanya mendapatkan OAT
 
saja. Obat dan suplemen diminum setiap hari selama pengobatan TB. Respon
 
kesembuhan dapat diukur dari membaiknya gejala klinis dan status gizi dibandingkan
 
pada saat awal sebelum pengobatan. Analisis untuk melihat perbedaan dua kelompok
 
menggunakan uji T-Test. Gejala klinis diukur dengan chi-square.
 
Hasil: 84 Subyek terdiri atas kelompok intervensi (n=38) dan kelompok kontrol (n=46).
 
Pada fase inisial (bulan ke dua) perubahan nilai zinc, retinol dan IMT-U pada kelompok
 
intervensi lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, grup I dengan nilai p=0,087;
 
p=0,002; p=0,449 berturut-turut. Perubahan kadar albumin dan hemoglobin kelompok
 
kontrol lebih tinggi dibanding kelompok intervensi denan nilai p=0,000; p=0,142. Pada
 
bulan ke enam terjadi kenaikan pada retinol, hemoglobin, IMT-U, kelompok intervensi
 
lebih tinggi dari kelompok kontrol dengan p=0,879; p=0,142; p= 0,216. Perubahan kadar
 
albumin lebih tinggi pada kelompok kontrol p=0,005. Kadar zinc mengalami penurunan
 
pada kedua kelompok p=0,153. Perbaikan gejala klinis lebih cepat terjadi pada kelompok
 
intervensi dan bermakna secara klinis namun tidak bermakna secara statisik.
 
Simpulan: Pemberian suplemen disarankan pada anak TB yang mendapat OAT hingga
 
bulan ke dua, karena dapat meningkatkan status gizi dan perbaikan gejala klinis.
 

ABSTRACT
 
 
Background: Indonesia is the 3rd in the world on Tuberculosis (TB). Most children with
 
tuberculosis commonly have zinc and vitamin A deficiency. Zinc deficiency caused
 
immune system disorders and disturb the synthesis of retinol binding protein, it inhibited
 
the healing process of TB. Supplementation of zinc and vitamin A helped to improve the
 
immune response in TB patients.
 
Objective: To prove the effect of zinc and vitamin A supplementation in improving the
 
clinical symptoms and nutritional status in children 5-10 years of tuberculosis.
 
Design: This study was quasi experimental, was conducted in a pre post design. A total
 
of 84 children who were selected and diagnosed with pulmonary TB in the four districts
 
of the Public Health Center in Central Jakarta were invited as research subjects. Subjects
 
were divided into two groups. Group I received the standard DOTS ATT and supplement
 
(containing 20 mg zinc element, as a zinc sulfate and acetate vitamin A 1500 IU), while
 
group II only received ATT. These drugs and supplements are taken daily during TB
 
treatment. The recovery response can be measured by observing the improvement in
 
clinical symptoms and nutritional status compared to the time before treatment. The
 
analysis used to see the differences between the two groups is the T-Test. Clinical
 
symptoms are measured by chi-square.
 
Results: There are 84 subjects taken in the intervention group (n = 38) and the control
 
group (n = 46). In intensive phase, delta of zinc, retinol, BMI/A on intervention group
 
was higher than control ( p=0,087; =0,002; =0,449, respectively). Delta albumin and Hb
 
were higher ol control than intervention (p=0,000; =0,142). On the 6th mo, delta of
 
retinol, Hb increased higher than control (p=0,879; =0,142; =0,216, respectively). But
 
zinc level decreased on both groups (p=0,153). Clinical symptoms provide good results
 
and are clinically meaningful but not significant.
 
Conclusion: Supplementation was valueable with ATT treatment up to two months due
 
to it could improve nutritional status and clinical symptoms.

Metadata

Jenis Koleksi : S3 - Disertasi
No. Panggil : D-397
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Gizi
Program Studi/Peminatan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2019
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xx, 122 hlm. Il; 30 cm
Departemen-Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kata Kunci : Zinc, Vitamin A, Anak, Tuberkulosis
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Fathul Jannah-Disertasi-FKM-Full Text-2019.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
D-397 D-397 TERSEDIA Lantai 5 / ANNEX
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 131586

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive