Perilaku berobat dalam penelitian ini ialah perilaku ODHA dalam meminum obatARV, mulai dari pengambilan obat ARV hingga pada pengonsumsiannya.Penggunaan ARV menuntut ODHA untuk patuh dan menjalankan pengobatannyadengan teratur. Sedikit pelanggaran dari ketentuan mengonsumsi obat tersebut dapatmenyebabkan kegagalan proses pengobatan dan memicu munculnya resistensi. DiIndonesia, angka kejadian kegagalan dalam pengobatan ARV masih tinggi akibatkepatuhan berobat yang kurang baik. Hingga September 2014, ada 38.399 orang yangberhenti melakukan pengobatan ARV dan tidak ter-followup. Tujuan dari penelitianini ialah memperoleh gambaran yang mendalam tentang perilaku berobat ODHAYayasan Kotex Mandiri yang berkaitan dengan pengetahuan, self efficacy, riwayatefek samping obat, akses layanan kesehatan, pengalaman mendapat stigma dandiskriminasi di layanan kesehatan, dukungan tenaga kesehatan, dan dukungankelompok. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakandesain studi kasus. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dan telaahdokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ODHA Yayasan KotexMandiri memiliki pengetahuan yang baik mengenai HIV, cara penularan, danpengobatan ARV, memiliki self efficacy yang tinggi, mengalami riwayat efek sampingobat seperti mual, demam, ruam-ruam, namun dapat diatasi dengan baik dan tidakmenimbulkan perilaku putus obat, mendapat akses layanan kesehatan sangat mudah,tidak mengalami stigma dan diskriminasi di layanan kesehatan tempatnya berobat,mendapat dukungan dari tenaga kesehatan, dan kelompok (keluarga, teman, danLSM). Adanya program pendampingan dari Yayasan Kotex Mandiri di layanankesehatan memberikan dampak seperti peningkatan pengetahuan dan motivasi berobatODHA.
Kata Kunci: Perilaku Berobat, ODHA, Yayasan Kotex Mandiri
The treatment behavior in this study is the behavior of ODHA in taking ARV drugs,starting from taking ARV in health services to their consumption. The use ofantiretrovirals requires ODHA to comply and carry out their treatment regularly.Few violations of the provisions for taking these drugs can cause a failure of thetreatment process and trigger resistance. In Indonesia, the incidence of ARVtreatment failure is still high due to poor adherence to treatment. Until September2014, there were 38,399 people who stopped taking ARV treatment and were notfollowed up. The purpose of this study was to obtain an in-depth picture of thetreatment behavior of the ODHA of Kotex Mandiri Foundation relating toknowledge, self efficacy, history of drug side effects, access to health services,experience of getting stigma and discrimination in health services, support of healthworkers, and group support. This research is a type of qualitative research usingcase study design. The method used is in-depth interviews and document review.The results showed that most ODHA in Kotex Mandiri Foundation had goodknowledge about HIV, modes of transmission, and ARV treatment, had high selfefficacy, experienced a history of drug side effects such as nausea, fever, rashes,but could be treated well and does not cause drug breaking behavior, gets access tohealth services very easily, does not experience stigma and discrimination in healthservices where he is treated, gets support from health workers, and groups (family,friends and NGOs). The existence of a mentoring program from Kotex MandiriFoundation in health services has had an impact such as increasing the knowledgeand motivation of ODHA treatment.
Keywords: Treatment Behavior, ODHA, Kotex Mandiri Foundation.