Prevalensi status gizi lebih dan obesitas secara nasional mengalami kenaikan yangsignifikan dari tahun 2013 ke 2018 menurut data Riset Kesehatan Dasar RepublikIndonesia. Salah satu penyebab utamanya adalah meningkatnya tren konsumsi tinggikalori namun rendah zat gizi. Literasi pangan diketahui memiliki potensi untukmengubah tren konsumsi tersebut menjadi pola makan yang sehat. Literasi pangandidefinisikan sebagai gabungan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku seseorangterkait pangan untuk dapat memenuhi kebutuhan gizinya dalam situasi yang dinamis.Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tingkat literasi pangan total, fungsional,interaktif, dan kritikal dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada mahasiswasarjana reguler Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia tahun 2019. Penelitiandilakukan menggunakan kuesioner online secara cross-sectional dengan tingkat responsebesar 84,5% (n=197). Data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil analisis bivariatmenunjukkan adanya perbedaan proporsi literasi pangan interaktif berdasarkan angkatan(p=0,044; OR: 2,056) dan tingkat ketahanan pangan (p=0,024; OR: 0,471), sertaperbedaan proporsi literasi pangan kritikal berdasarkan angkatan (p=0,002; OR: 3,593).Untuk meningkatkan literasi pangan mahasiswa serta menyediakan lingkungan yangpositif untuk implementasinya, Fakultas Ilmu Keperawatan dapat melakukan intervensiberupa pengayaan materi edukasi gizi pada mata kuliah serta menerapkan regulasi dikantin fakultas untuk menyertakan label informasi gizi pada menu makanan yang dijual.Kata kunci:Mahasiswa, literasi pangan, literasi pangan fungsional, literasi pangan interaktif, literasipangan kritikal.