Pemanfaatan perawatan nifas di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur masih menjadi yang terendah dibandingkan dengan provinsi lain seluruh Indonesia. Penelitian menggunakan metode cross sectional dengan data sekunder SDKI 2017. Populasi dan sampel penelitian ini adalah Wanita Usia Subur 15-49 tahun yang memiliki anak dengan 2 tahun kelahiran hidup. Analisis dilakukan dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara variabel independent dengan dependen. Hasil penelitian didapatkan rata-rata ke-5 provinsi sebesar 67% dalam memanfaatkan perawatan nifas dalam dua hari. Didapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perawatan nifas adalah status pekerjaan, kunjungan ANC, pendidikan, pengetahuan komplikasi nifas, status ekonomi, tempat persalinan, penolong persalinan, urutan kelahiran, status perencanaan kehamilan, dan komplikasi persalinan. Peneliti menyarankan untuk meningkatkan cakupan kunjungan perawatan nifas oleh tenaga kesehatan berkompeten bagi ibu yang bersalin dirumah, kemitraan dengan penolong persalinan tradisional, promosi kesehatan tentang bahaya komplikasi nifas, dan edukasi penggunaan KB pasca persalinan. Kata kunci: Determinan, pemanfaatan, perawatan nifas. Utilization of postnatal care in the provinces of Papua, West Papua, Maluku, North Maluku and East Nusa Tenggara is still the lowest compared to other provinces throughout Indonesia. The study used a cross sectional method with secondary data of the 2017 IDHS. The population and sample of this study were Reproductive Age Women 15- 49 years old who had children with 2 years of live births. Analysis was performed with the chi square test to see the relationship between the independent and dependent variables. The results obtained an average of 5 provinces for postnatal utilization is almost close to 67%. The factors that influence utilization of postnatal care are occupation status, ANC visit, education, knowledge of postnatal complications, economic status, place of delivery, birth attendants, birth order, pregnancy planning status, and delivery complications. This study suggest Ministry of Health and National Family Planning Coordinating Agency (BKKBN) to increase postpartum care visits by skilled health workers for women who give birth at home, partnerships with traditional birth attendants, increase health promotion about the dangers of childbirth complications, and increase education on postpartum birth control use. Key words: Determination, Utilization, Postnatal Care