Leptospirosis telah dikenal sebagai penyakit yang ditularkan melalui lingkungan. Leptospira dari subclade P1 (patogenik) adalah penyebab utama Leptospirosis pada manusia dan hewan. Untuk mengetahui hubungan lingkungan dengan penyakit perlu dilakukan deteksi Leptospira patogen. Dengan mengetahui kelangsungan hidup Leptospira pada lingkungan (air dan tanah) dapat memberikan gambaran di mana dan bagaimana Leptospira dapat menular kepada manusia. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai kontaminasi Leptospira patogen pada lingkungan dan kemampuan bertahan hidup Leptospira pada sampel lingkungan menggunakan metode systematic review. Proses pencarian pada systematic review ini menggunakan empat database yaitu Pubmed, Science Direct, Scopus dan Proquest, artikel yang dicari merupakan artikel yang dipublikasi pada tahun 2000 sampai 2021. Total 36 artikel di analisis pada review ini. Leptospira patogen ditemukan pada semua tatanan masyarakat (kota atau desa) di wilayah dengan kasus tinggi, rendah maupun nonendemis, Leptospira patogen juga ditemukan pada sumber air minum rumah tangga. Spesies Leptospira dari semua kelompok ditemukan pada sampel air dan tanah, spesies dari kelompok patogen yang paling dominan adalah L. kmetyi, kelompok intermediate adalah L. wolffii dan kelompok saprophytic adalah L. meyeri. Leptospira patogen tidak dapat berkembangbiak di lingkungan, namun dapat bertahan selama lebih dari satu tahun pada air tawar dan 3 hari pada air laut. Leptospira patogen tetap mampu menginfeksi walau dalam keadaan kurang nutrisi. Sedangkan di dalam tanah Leptospira mampu bertahan pada kelembaban <20% kadar pH dalam tanah tidak berpengaruh terhadap distribusi dan kelangsungan hidup Leptospira di dalam tanah
Leptospirosis has been recognized as an environmental transmitted disease. Leptospira from subclade P1 (pathogenic) is the main cause of Leptospirosis in human and animal. To determine the relationship between environment and disease, it is necessary to detect pathogenic Leptospira in the environmental samples. Knowing the survival of Leptospira in the environment (water and soil) can provide an overview of where and how Leptospira can be transmitted to humans. Therefore, this study aims to provide an overview of the contamination of pathogenic Leptospira in the environment and the ability of Leptospira to survive in the environmental samples using a systematic review method. The search process in this Systematic Review used four databases, namely Pubmed, Science Direct, Scopus and Proquest, the articles sought are articles published from 2000 to July 2021. A total of 36 articles are analyzed in this review. Pathogenic leptospires are found in all community settings (urban or rural) in areas with high, low and non-endemic cases, pathogenic Leptospira are also found in household drinking water sources. Leptospira species from all groups were found in water and soil samples, the most dominant species of the pathogen group was L. kmetyi, the intermediate group was L. wolffii and the saprophytic group was L. meyeri. Pathogenic leptospires cannot reproduce in the environment, but can survive for more than one year in fresh water and 3 days in seawater. Leptospira pathogens are still able to infect even in a state of lack of nutrients. While in the soil Leptospira is able to survive at humidity <20% pH levels in the soil have no effect on the distribution and survival of Leptospira in the soil