Anak yang kontak serumah dengan kasus indeks tuberkulosis berisiko tinggi tertular. Manajemen kontak merupakan kunci potensial menurunkan risiko kesakitan akibat tuberkulosis pada anak. Keluarga merupakan sasaran pendekatan yang tepat dimana tanggungjawab keluarga terhadap kesehatan anak. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh intervensi pencegahan keluarga (IPK) terhadap infeksi tuberkulosis anak dengan kontak serumah kasus indeks tuberkulosis di Kota Makassar. Desain penelitian quasi eksperimen dengan kelompok kontrol. Sampel menggunakan anak (≤ 5 tahun) dengan hasil uji tuberkulin negatif yang kontak serumah kasus indeks dewasa terkonfirmasi bakteriologis. Intervensi pencegahan keluarga dengan sasaran utama kasus indeks dan orangtua anak yang terdiri dari pendidikan kesehatan, pemberian masker, penerapan etiket batuk, dan peningkatan peran PMO keluarga diberikan selama 3 bulan kemudian outcome berupa infeksi tuberkulosis dinilai di akhir intervensi. Outcome dinilai berdasarkan hasil uji tuberkulin yakni penyuntikan uji mantoux/injeksi intradermal 0.1 ml larutan PPD RT-23 2 TU, interpretasi hasil dilakukan 48-72 jam setelah penyuntikan. Hasil penelitian menunjukkan intervensi mampu mencegah penularan infeksi tuberkulosis pada kontak balita dengan aRR = 0.576 95% CI 0.30-1.10 Artinya bila tidak mendapatkan intervensi maka risiko mengalami infeksi tuberkulosis pada kontak balita adalah (1/RR = 1/0.576) = 1.7 kali lipat. Intervensi mampu menurunkan risiko penularan tuberkulosis pada anak kontak serumah sebesar PF%=42.4% pada kelompok intervensi dan sebesar PFp%=28.4 % di populasi. Kesimpulan adalah intervensi pencegahan keluarga (IPK) berpengaruh terhadap infeksi tuberkulosis anak dengan kontak serumah kasus indeks tuberkulosis di Kota Makassar.