DKI Jakarta menempati peringkat pertama jumlah kasus COVID-19 di Indonesia,
dengan 416.747 kasus kumulatif (15 kasus per 10.000 penduduk) dan 6.866 kematian
kumulatif (CFR 1,64% atau 16 kematian per 1.000 kasus COVID-19) per tanggal 15
Mei 2021. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas COVID-19 ini disebabkan
oleh faktor pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap COVID-19 yang
rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku tersebut
adalah dengan pelatihan. Dan pelatihan yang dianggap efektif pada masa pandemi
COVID-19 ini adalah dengan menggunakan metode pelatihan e-learning. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan metode e-learning terhadap
pengetahuan, sikap dan perilaku kesiapsiagaan bencana pandemi COVID-19 level
individu, keluarga dan komunitas pada kader Dasa Wisma di DKI Jakarta.
Desain penelitian yang akan dilakukan adalah Mixed Method. Pada pendekatan
kuantitatif, peneliti menggunakan desain Interventional Pre Post Study pada 505
sampel kader Dasa Wisma dari 20 kelurahan di DKI Jakarta yang dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok intervensi mendapatkan pemberian e-modul dan pemaparan
modul secara virtual. Sedangkan kelompok kontrol hanya pemberian e-modul saja.
Kedua kelompok dibandingkan nilai pre-tes serta post-tes pada minggu ke 2 dan ke
4. Sementara studi kualitatif digunakan sebagai formative research serta untuk
menganalisis kendala pada saat pelatihan dengan metode FGD, Wawancara
Mendalam dan observasi.
Hasilnya menunjukkan bahwa setelah 1 bulan follow up, bila dibandingkan antara
sebelum dan sesudah pelatihan, maka pelatihan metode e-learning baik yang tanpa
pemaparan maupun yang dengan pemaparan e-modul kesiapsiagaan bencana
pandemi COVID-19 pada umumnya dapat meningkatkan secara bermakna semua
variabel kecuali variabel komunitas (COM) dan kebijakan (POL). Sedangkan bila
dibandingkan antara kelompok kontrol dan intervensi, maka pelatihan metode elearning
dengan pemaparan dapat meningkatkan secara bermakna variabel
kesiapsiagaan individu (INCOV), kesiapsiagaan keluarga (FAMCOV), pengetahuan
individu (KIN), pengetahuan keluarga (KFAM), perilaku individu (PIN), perilaku
keluarga (PFAM) dan perilaku organisasi (PORG). Namun tidak berpengaruh
bermakna pada variabel kesiapsiagaan komunitas (COMCOV), sikap individu (AIN),
sikap keluarga (AFAM), komunitas (COM) dan kebijakan (POL)