Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia negara tertinggi kedua untuk kasus TB terbanyak, Kabaupaten Tangerang penyumbang paling tinggi di Provinsi Banten, penemuan kasus TB di Kabupaten masih belum mencapai target. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan faktor determinan petugas TB yang berpengaruh dalam pelaksanaan kasus tuberkulosis paru di Puskesmas Kabupaten Tangerang. predisposisi yaitu pengetahuan, motivasi, imbalan, dan pemahaman tugas; faktor pemungkin yaitu sumber daya, tugas rangkap dan pelatihan; maupun faktor penguat yaitu supervisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode campuran. Populasi penelitian adalah seluruh petugas TB di Puskesmas se-Kabupaten Tangerang dengan total sebanyak 44 orang, maka seluruh populasi diambil sebagai sampel dengan kriteria inkulsi sebanyak 35 orang petugas. Tahapan analisis data yaitu univariat, bivariat dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh sumber daya (p=0,003), supervisi (p=0,001), pelatihan (p=0,027), imbalan (p=0,001), tugas rangkap (p=0,001), tugas rangkap (p=0,001), pemahaman tugas(p=0,001), motivasi(p=0,001) dan pengetahuan (p=0,001) terhadap pelaksanaan penemuan kasus TB. Diharapkan puskesmas perlu berkomitmen dalam mendukung pelaksanaan penemuan kasus TB dengan cara menginstruksikan, melakukan supervisi, memberikan reward. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang agar dapat melengkapi sarana maupun prasarana