Pandemi COVID-19 berdampak pada keberlangsungan suatu rumah sakit, salah satunya penurunan jumlah kunjungan pasien, terutama pasien rawat jalan. Hal ini terjadi karena adanya penerapan protokol kesehatan, pembatasan mobilitas, ketakutan masyarakat untuk berkunjung ke rumah sakit, dan kekhawatiran para petugas dan tenaga kesehatan di rumah sakit tertular COVID-19. Perubahan ini juga berdampak dalam pelaksanaan pemberian pelayanan rumah sakit kepada pasien. Seperti pelayanan Rehabilitasi Medik di Rumah Sakit Simpangan Depok (RSSD) pada masa pandemi ini, mengalami perubahan pada pemberlakuan alur pelayanan, penerapan protokol kesehatan, juga adanya pembatasan jumlah dan jenis pelayanan yang berpotensi menyebabkan penularan COVID-19. Tujuan penelitian ini melakukan analisis optimalisasi kinerja pelayanan Rehabilitasi Medik di RSSD pada masa pandemi COVID-19, pada kasus Osteoarthritis (OA) lutut yang banyak ditemukan di poliklinik rawat jalan dan merupakan layanan unggulan di RSSD. Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods (kualitatif dan kuantitatif) dengan disain penelitian kualitatif adalah studi kasus dengan sampelnya staf (tenaga kesehatan dan non kesehatan) yang berkaitan dengan pelayanan Poliklinik Rehabilitasi Medik dan pasien OA lutut, kemudian disain penelitian kuantitatif adalah potong lintang dengan sampelnya pasien OA lutut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur pelayanan di RSSD, seperti kecukupan jumlah sumber daya manusia (SDM) saat awal dan puncak pandemi tidak mengalami permasalahan karena jumlah kunjungan pasien yang menurun, namun sejak awal tahun 2022 kunjungan pasien sudah mulai meningkat, sehingga kecukupan SDM perlu mendapatkan solusi. Kinerja pelayanan Poliklinik Rehabilitasi Medik selama pandemi COVID-19 tetap optimal, dilihat dari penilaian penentu kualitas pelayanan melalui efikasi, efisiensi, efektivitas, optimalitas, akseptabilitas, legitimasi dan ekuitas yang menurut persepsi pasien secara umum sudah baik. Namun, terakait sarana penunjang pada penilaian akseptabilitas menunjukkan penilaian yang masih kurang, yaitu pada kenyamanan ruang tunggu, kelengkapan fasilitas kamar mandi, dan fasilitas pendukung ketersediaan kantin bagi pasien dan keluarganya. Disarankan kepada pihak manajemen RSSD untuk mendukung perbaikan pelaksanaan pelayanan terutama pada beberapa permasalahan yang ada. Kemudian, meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan dari seluruh staf di RSSD dan pemberian informasi secara rutin kepada pasien dan keluarganya juga sangat diperlukan dalam terlaksananya pelayanan yang optimal.