S2 - Tesis

Analisis Kebijakan Pengendalian Perilaku Masyarakat terkait Pencegahan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di Provinsi Sulawesi Utara : Studi Kasus Pasar Beriman Kota Tomohon

Finci Ommi Andriani Sikatta; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Ascobat Gani, Kartika Devi Tanos, Steaven Pieterson Dandel (FKM-UI, 2021)

Abstrak

FAO menyatakan sekitar 60% penyakit infeksi emerging adalah zoonotik, 72% bersumber dari satwa liar. Sulawesi Utara memiliki pasar tradisional ekstrim di kota Tomohon dan perilaku sebagian masyarakatnya yang kontak dengan satwa liar. Kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit bergantung pada deteksi dini patogen dan kondisi masyarakat termasuk pemerintah yang terkait penyakit infeksi emerging adalah zoonotik, 72% bersumber dari satwa liar. Sulawesi Utara memiliki pasar tradisional ekstrim di kota Tomohon dan perilaku sebagian masyarakatnya yang kontak dengan satwa liar. Kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit bergantung pada deteksi dini patogen dan kondisi masyarakat termasuk pemerintah yang terkait Penelitian ini bertujuan menganalisis komponen yang mendukung kebijakan terkait pengendalian perilaku dan pencegahan penyakit infeksi emerging (PIE). Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku jual beli satwa liar dan dikomsumsi merupakan budaya yang sudah turun temurun, sebagai sumber protein serta finansial bagi sebagian masyarakat di Sulawesi Utara. Tidak sesuai dengan standar kesehatan dan sanitasi hygiene yang baik. Belum ada kebijakan pemerintah yang terfokus pada pengendalian perilaku masyarakat. Dapat disimpulkan virus korona yang menyebabkan penyakit SARS, MERS, dan Covid 19 menekankan adanya keberlanjutan ancaman penyakit infeksi yang baru. Faktor perilaku kontak dengan satwa liar serta keberadaan pasar ekstrim di Tomohon Sulawesi Utara merupakan ancaman Penelitian ini bertujuan menganalisis komponen yang mendukung kebijakan terkait pengendalian perilaku dan pencegahan penyakit infeksi emerging (PIE). Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus menggunakan data primer yang berasal dari wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku jual beli satwa liar dan dikomsumsi merupakan budaya yang sudah turun temurun, sebagai sumber protein serta finansial bagi sebagian masyarakat di Sulawesi Utara. Tidak sesuai dengan standar kesehatan dan sanitasi hygiene yang baik. Belum ada kebijakan pemerintah yang terfokus pada pengendalian perilaku masyarakat. Dapat disimpulkan virus korona yang menyebabkan penyakit SARS, MERS, dan Covid 19 menekankan adanya keberlanjutan ancaman penyakit infeksi yang baru. Faktor perilaku kontak dengan satwa liar serta keberadaan pasar ekstrim di Tomohon Sulawesi Utara merupakan ancaman infeksi virus baru dari hewan reservoir ke manusia. Perlu segara dibuat kebijakan substitusi dan eliminasi faktor tersebut untuk mencegah terjadinya pandemi penyakit baru di kemudian hari.
FAO states that around 60% of emerging infectious diseases are zoonotic, 72% of which originate from wild animals. North Sulawesi has an extreme traditional market in the city of Tomohon and the behavior of some of its people who come into contact with wildlife. Disease prevention and control policies depend on early detection of pathogens and the condition of the community including the relevant government. This study aims to analyze the components that support policies related to behavioral control and prevention of emerging infectious diseases (EID). Qualitative research with case study design uses primary data derived from in-depth interviews, observation and document review. The results of this study indicate that the behavior of buying and selling wild animals and being consumed is a culture that has been passed down from generation to generation, as a source of protein and finance for some people in North Sulawesi. Not in accordance with health standards and good hygiene sanitation. There is no government policy that focuses on controlling people's behavior. It can be concluded that the corona virus that causes SARS, MERS, and Covid 19 emphasizes the ongoing threat of new infectious diseases. Behavioral factors in contact with wild animals and the existence of extreme markets in Tomohon, North Sulawesi, are a threat to "hot spots" for new virus infections from reservoir animals to humans. It is necessary to immediately make a policy of substitution and elimination of these factors to prevent new disease pandemics in the future.

Metadata

Jenis Koleksi : S2 - Tesis
No. Panggil : T-6356
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Program Studi/Peminatan : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2021
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiv, 105 hlm.; 30 cm
Departemen-Jurusan : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Kata Kunci : Kebijakan, Perilaku Masyarakat, Satwa Liar, Penyakit Infeksi, Emerging
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Finci Sikatta - Tesis - FKM- Full Text-2021.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
T-6356 T-6356 TERSEDIA Lantai 5 / Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 135609

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive