Sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai pandemi, jumlah kasus konfirmasinya terus meningkat di berbagai belahan dunia. Peningkatan kasus COVID-19 yang turut meningkatkan aktivitas rumah sakit pun ditemukkan berbanding lurus dengan peningkatan jumlah dan komposisi limbah infeksius di rumah sakit. Rumah sakit perlu memperhatikkan manajemen limbahnya karena adanya kemungkinan penularan agen penyakit dari limbah terhadap staf maupun pasien dan masyarakat secara tidak langsung. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran timbulan limbah rumah sakit serta gambaran penerapan manajemen limbah rumah sakit di era pandemi COVID-19 menggunakan metode literature review. Hasil penelitian menemukkan bahwa jumlah timbulan limbah rumah sakit selama pandemi COVID-19 meningkat, begitu juga dengan proporsi limbah infeksiusnya. Hal ini terjadi akibat penggunaan peralatan sekali pakai untuk pelayanan pasien COVID-19. Beberapa permasalahan ditemukan dalam penerapan manajemen limbah rumah sakit yang berkaitan dengan sikap petugas. Masih ditemukan petugas yang tidak melakukan pemisahan limbah berdasarkan jenisnya dan petugas yang tidak menggunakan APD saat mengelola limbah rumah sakit. Metode penanganan limbah yang paling banyak digunakan adalah insinerasi, meski masih dilakukan oleh staf yang tidak terlatih. Pelatihan dan pendidikan staf ditemukkan masih belum dilakukan secara memadai. Rumah sakit perlu mememperkuat sosialisasi kebijakan, supervisi, dan pengadaan program pelatihan dan pendidikan staf terkait manajemen limbah rumah sakit.