S1 - Skripsi

Evaluasi Pengelolaan Limbah Medis Padat di RSUD Wilayah Kabupaten Bogor

Silvia Khansa; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Dewi Susanna, Uli Tiarma Sinaga (FKM-UI, 2023)

Abstrak

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan menghasilkan limbah baik limbah medis dan non-medis. Data WHO menyatakan sebanyak 15% limbah yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan adalah limbah medis/B3 yang bersifat infeksius, toksik, dan radioaktif. Apabila limbah medis B3 tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan risiko penyebaran penyakit dan pencemaran lingkungan sekitar. Di Indonesia, masih banyak fasyankes termasuk rumah sakit yang tidak melakukan pengelolaan limbah medis sesuai dengan standarnya. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan limbah medis padat yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah di wilayah Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus, untuk mengetahui gambaran secara mendalam dan komprehensif dari rumah sakit dalam kegiatan pengelolaan limbah medis padat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung ke rumah sakit. Hasil penelitin menunjukkan secara umum, limbah medis yang dihasilkan di empat RSUD di wilayah Kabupaten Bogor, berupa limbah infeksius, patologis, farmasi, kimia, dan sitotoksik yang berasal dari instalasi pelayanan kesehatan rumah sakit dengan total timbulan yang dihasilkan perbulan sekitar 4000-11000 Kg di empat rumah sakit tersebut. Selain itu, rumah sakit dalam penelitian ini telah melakukan pengelolaan limbah medis padat sesuai Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P56 Tahun 2015 dengan persentase, yaitu RSUD Cileungsi sebesar 75%, RSUD Ciawi sebesar 83,78%, RSUD Leuwiliang sebesar 80,55%, dan RSUD Cibinong sebesar 86,84%. Namun, masih terdapat beberapa kegiatan yang masih belum memenuhi standar peraturan tersebut, yaitu terdapat rumah sakit yang tidak memiliki label dan simbol pada wadah limbah medis dan alat angkut, tidak melakukan kegiatan reuse dan recycle, pengangkutan antara limbah medis dan non-medis tidak dilakukan terpisah, tidak dilakukan pembersihan alat angkut dan TPS B3 setiap hari, fasilitas di TPS B3 yang tidak memenuhi syarat, waktu penyimpanan limbah infeksius yang lebih dari dua hari, dan terdapat petugas limbah yang belum mendapatkan pelatihan pengelolaan limbah medis. Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan terhadap kegiatan pengelolaan limbah medis yang dilakukan rumah sakit dan menyediakan sarana dan prasarana yang lebih baik dan memadai.
Hospitals are one of the healthcare facilities that produce waste, both medical waste and non-medical waste. WHO data states that 15% of the waste generated from health service facilities is medical waste which is infectious, toxic and radioactive. If medical waste is not managed correctly, it can result in the risk of spreading diseases and pollution of the surrounding environment. In Indonesia, there are still many healthcare facilities, including hospitals, that do not manage medical waste according to the standards. For this reason, this study aims to evaluate solid medical waste management in the Regional Public Hospital in Bogor Regency area. This study uses a case study design, to find out an in-depth and comprehensive description of the hospital in solid medical waste management activities. Data collection was carried out through direct observation and interviews at the hospital. The results showed that in general, medical waste generated in four regional public hospitals in the Bogor Regency are infectious, pathological, pharmaceutical, chemical and cytotoxic waste that derived from all health service installations with a total amount of waste generation in that four hospitals around 4000-11000 Kg. In addition, the hospital in this study has carried out solid medical waste management in accordance with Ministry of Environment and Forestry Regulation No. P56 of 2015 with the proportion of Cileungsi Hospital is 75%, Ciawi Hospital is 83.78%, Leuwiliang Hospital is 80.55%, and Cibinong Hospital is 86.84%. However, there are still several activities that do not meet the regulatory standards, namely there are hospitals that do not have labels and symbols on medical waste containers and transportation equipment, do not apply reuse and recycle activities, transport between medical and non-medical waste is not carried out separately, the transportation equipment and the hazardous waste temporary storage are not cleaned every day, the facilities at the hazardous waste temporary storage do not meet the requirements, the storage time for infectious waste is more than two days, and there are waste officers who have not received medical waste management training. For this reason, it is necessary for the hospitals to improves medical waste management activities and provide better and more adequate facilities and infrastructure.

Metadata

Jenis Koleksi : S1 - Skripsi
No. Panggil : S-11261
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Kesehatan Lingkungan
Program Studi/Peminatan : Kesehatan Lingkungan
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2023
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier : File Only
Deskripsi Fisik : xvii, 159 hlm.; 30 cm
Departemen-Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Kata Kunci : Limbah Medis Padat, RSUD di Kabupaten Bogor, Pengelolaan limbah medis, Solid medical waste, Regional Public Hospital in Bogor Regency, Healthcare waste management
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Silvia Khansa-Skripsi-FKM-Fulltext 2023.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
S-11261 S-11261 TERSEDIA Lantai 5 / Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 136508

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive