Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Namun, kualitas SDMK masih menjadi masalah di Indonesia padahal kualitas tersebut dapat ditingkatkan melalui pelatihan. Sepanjang 2015-2016 hanya 30,1% penyedia pelayanan kesehatan dan staf pendukung yang mendapatkan pelatihan. Kendala yang terjadi adalah masih banyaknya program pelatihan yang tidak memiliki proses manajemen pelatihan yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis manajemen pelatihan tenaga kesehatan pada Medical Service Training Program (Medstrap) yang diselenggarakan oleh Perusahaan X sebagai provider layanan kesehatan. Analisis manajemen pelatihan yang digunakan pada penelitian ini adalah ADDIE (analyze, design, develop, implement, evaluate) Model. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan pendekatan kualitatif dengan data primer yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi sedangkan data sekunder melalui telaah dokumen. Penelitian ini menunjukkan hasil, antara lain: (1) Analyze – Analisis kebutuhan pelatihan didasarkan atas komplain dari klien dan identifikasi tujuan pelatihan belum memenuhi aspek SMART; (2) Design – Identifikasi tujuan pembelajaran, pengembangan kerangka materi, metode, dan instrumen penilaian pelatihan sudah dilakukan tetapi belum didokumentasikan sebagai blueprint; (3) Develop – Pengembangan materi dan media pelatihan dilakukan berdasarkan kebutuhan peserta dan pemateri tanpa proses validasi; (4) Implement – Proses pelaksanaan pelatihan didukung dengan penguasaan materi oleh pemateri tetapi belum didukung dengan penyampaian materi dan manajemen waktu yang baik; (5) Evaluate – Evaluasi proses belum dilakukan secara menyeluruh dan evaluasi efektivitas baru mencapai tingkat 1 (reaction). Peneliti menyimpulkan bahwa manajemen pelatihan yang baik dapat mendukung pelatihan yang efektif dan efisien. Perusahaan X perlu melakukan upaya perbaikan pada beberapa proses dan mempertahankan proses yang sudah baik.
Human resources for health (HRH) is the main key to achieving health development goals. However, the quality of HRH is still a problem in Indonesia even though this quality can be improved through training. During 2015-2016 only 30.1% of health service providers and support staff received training. The obstacle that occurs is that there are many training programs that do not have a good training management process. This research was conducted to analyze the management of training for health workers in the Medical Service Training Program (Medstrap) organized by Company X as a health service provider. The training management analysis used in this study is the ADDIE (analyze, design, develop, implement, evaluate) model. This study uses a cross-sectional design with a qualitative approach with primary data obtained through in-depth interviews and observation and secondary data through document review. This research shows the results, including: (1) Analyze – Analysis of training needs based on complaints from clients and identification of training objectives that do not meet the SMART aspect; (2) Design - Identification of learning objectives, development of material frameworks, methods and training assessment instruments have been carried out but have not been documented as blueprints; (3) Develop - The development of training materials and media is carried out based on the needs of the participants and presenters without a validation process; (4) Implement - The process of implementing the training is supported by mastery of the material by the presenters but not yet supported by good delivery of material and time management; (5) Evaluate - Process evaluation has not been carried out thoroughly and evaluation of effectiveness has only reached level 1 (reaction). The researcher concludes that good training management can support effective and efficient training. Company X needs to make efforts to improve several processes and maintain good processes.