S1 - Skripsi

Faktor Dominan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-23 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Tahun 2018 (Analisis Data Riskesdas 2018)

Allisya Aurelia/ Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Asih Setiarini, Kusharisupeni Djokosujono (FKM-UI, 2023)

Abstrak

Pemberian ASI eksklusif memiliki dampak positif baik bagi ibu maupun bayinya, namun persentase cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-5 bulan di Nusa Tenggara Barat berdasarkan data Riskesdas 2018, yaitu hanya sebesar 20,3%. Hal ini masih dibawah target pencapaian indikator ASI Eksklusif yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-23 bulan di NTB. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan sampel berjumlah 802 bayi usia 0-23 bulan yang tinggal di NTB serta menggunakan data Riset Kesehatan Dasar 2018. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil menunjukan bahwa dari 802 subjek, 56,7% diberikan ASI eksklusif. Analisis bivariat juga menunjukan antara paritas dan IMD dengan pemberian ASI eksklusif (p-value < 0,05). Analisis multivariat menunjukan bahwa paritas merupakan faktor dominan pemberian ASI eksklusif (p-value = 0,002 ; OR : 1,6 ; 95% CI : 1,1 – 2,1).
EBF has a positive impact for both the mother and the baby, but based on the Indonesia Basic Health Research (Riskesdas) in 2018, only 20,3% of infants aged 0-5 months in West Tenggara Province are exclusive breastfed. It is still has not reached target indicator set by the Ministry of Health, which is 80%. This study aims to identify the determinant factor and related factor associated with EBF in infants aged 0-23 months in West Tenggara Province. This research is a quantitative study with a cross sectional study design with a sample of 802 infants aged 0-23 months who live in West Nusa Tenggara. The data was obtained from the Indonesia Basic Health Research 2018. The association between risk factor and EBF were measured through chi square bivariate analysis. Multivariate analysis was done using multiple logistic regression. Among 802 subjects, 56,7% breastfed exclusively. This study found that parity and early initiation of breastfeeding (EIBF) were significantly associated with EBF (p-value < 0,05). Parity was the most dominant risk factor of EBF (p-value = 0,002 ; OR : 1,6 ; 95% CI : 1,1 – 2,1).

Metadata

Jenis Koleksi : S1 - Skripsi
No. Panggil : S-11397
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Gizi
Program Studi/Peminatan : Gizi
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2023
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier : File Only
Deskripsi Fisik : xvii, 127 hlm.; 30 cm
Departemen-Jurusan : Gizi
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Riskesdas, Nusa Tenggara Barat, EBF, Riskesdas, West Tenggara Province
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Allisya Aurelia-Skripsi-FKM-Fulltext-2023.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
S-11397 S-11397 TERSEDIA Lantai 5 / Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 136658

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive