S1 - Skripsi

Faktor Dominan Kejadian Beban Ganda Malnutrisi Overweight/Obesitas Intraindividu Pada Remaja Usia 10-19 Tahun di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018)

Afrah; Permbimbing: Siti Arifah Pujonarti; Penguji: Triyanti, Ika Permatasari (FKM-UI, 2023)

Abstrak

Beban ganda malnutrisi overweight/obesitas dan anemia adalah koeksistensi kekurangan gizi (anemia defisiensi besi) bersama dengan kelebihan berat badan atau obesitas di dalam satu individu. Remaja overweight/obesitas berisiko mengalami penyakit tidak menular, menurunkan fungsi kognitif, menjadi malas, serta kurang aktif yang akan menambah beban kesehatan dan beban ekonomi sosial kedepannya. Remaja anemia defisiensi besi berisiko mengalami hasil kehamilan buruk (berat badan lahir rendah, prematuritas, kematian neonatal dan bayi) dan produktivitas kerja yang rendah dan prestasi belajar yang rendah. Individu dengan obesitas menyerap lebih sedikit besi daripada individu dengan IMT normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi, faktor-faktor yang berhubungan, dan faktor dominan kejadian beban ganda malnutrisi overweight/obesitas dan anemia intraindividu pada remaja usia 10-19 tahun di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional dengan menggunakan data Riskesdas 2018. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square dan regresi logistic sederhana, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil menunjukan bahwa prevalensi beban ganda malnutrisi overweight/obesitas dan anemia pada remaja adalah 2,9%. Analisis bivariat juga menunjukan adanya hubungan antara jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, tingkat Pendidikan ayah dan ibu dengan beban ganda (p-value < 0,05). Analisis multivariat menunjukan bahwa jenis kelamin perempuan merupakan faktor dominan kejadian beban ganda ini (p-value=0,000; OR: 1,931; 95% CI: 1,4-2,6). Bagi remaja perempuan sebaiknya rutin melakukan pengukuran Hb agar anemia terdeteksi. Dapat juga dibuatkan program pemeriksaan Hb rutin pada UKS sekolah, dengan begitu konsumsi TTD juga bisa terkontrol. Bagi remaja yang tinggal di wilayah perkotaan yang lebih berisiko karena kondisi remaja di wilayah perkotaan lebih banyak konsumsi makanan tinggi lemak dan padat energi, perlu lebih memerhatikan makanan yang dikonsumsi. Bagi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, bisa menggunakan metode 24h recall untuk variable konsumsi agar dapat lebih menggambarkan konsumsi responden.
The double burden of overweight/obesity malnutrition and anemia is the coexistence of malnutrition (iron deficiency anemia) together with being overweight or obese within a single individual. Overweight/obese adolescents are at risk of experiencing non-communicable diseases, decreasing cognitive function, becoming lazy, and inactive which will add to the health burden and social-economic burden in the future. Adolescents with iron deficiency anemia are at risk of experiencing poor pregnancy outcomes (low birth weight, prematurity, neonatal and infant mortality) and low work productivity and low academic achievement. Individuals with obesity absorb less iron than individuals with normal BMI. This study aims to determine the prevalence, associated factors, and dominant factors in the double burden of malnutrition overweight/obesity and intraindividual anemia among adolescents aged 10-19 years in Indonesia. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design using Riskesdas 2018 data. The data analysis used was univariate analysis, bivariate analysis using chi square and simple logistic regression, and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results show that the prevalence of the double burden of malnutrition, overweight/obesity and anemia in adolescents is 2.9%. Bivariate analysis also showed that there was a relationship between gender, area of residence, educational level of fathers and mothers with a double burden (p-value <0.05). Multivariate analysis showed that female gender was the dominant factor for this double burden (p-value=0.000; OR: 1.931; 95% CI: 1.4- 2.6). For teenage girls, it is better to routinely measure Hb so that anemia can be detected. A program for routine Hb checks can also be made at school health unit, so that the consumption of iron supplements can also be recorded. For adolescents who live in urban areas who are more at risk because population in urban areas consumes more high-fat and energy-dense foods, it is necessary to pay more attention to the food consumed. For the Health Research and Development Agency, the 24h recall method can be used for the consumption variable in order to better describe the respondent's consumption.

Metadata

Jenis Koleksi : S1 - Skripsi
No. Panggil : S-11399
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Gizi
Program Studi/Peminatan : Gizi
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2023
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier : File Only
Deskripsi Fisik : xvii, 156 hlm.; 30 cm
Departemen-Jurusan : Gizi
Kata Kunci : "Beban Ganda Malnutrisi, Overweight/Obesitas, Anemia, Remaja, Riskesdas, Indonesia, Double Burden of Malnutrition, Overweight/Obesity, Anemia, Adolescents, Riskesdas, "
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Afrah-Skripsi-FKM-FullText-2023 -.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
S-11399 S-11399 TERSEDIA Lantai 5 / Annex
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 136660

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive