Membangun kesadaran terhadap budaya merupakan langkah pertama menuju keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran budaya keselamatan pasien di Puskesmas Duren Sawit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan kuesioner hasil adaptasi dari HSOPSC 2.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan memperoleh persentase tertinggi (88,3%) dan dimensi pelaporan kejadian keselamatan pasien memperoleh persentase terendah (57,7%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah budaya keselamatan pasien di Puskesmas Duren Sawit tergolong cukup baik (73,9%) sehingga Puskesmas perlu meningkatkan pelatihan, sosialisasi, dan sumber daya, memberikan reward bagi tenaga kesehatan yang melapor, serta melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Construct awareness of culture is the first phase towards patient safety. The purpose of this study to obtain the patient safety culture overview at the Duren Sawit Public Health Center. This study is quantitative research with a cross-sectional approach using questionnaires adapted from HSOPSC 2.0. The results showed organizational learning and continuous improvement had the highest percentage (88,3%) and reporting patient safety events had the lowest percentage (57,7%). The conclusion of this study patient safety culture relatively good (73,9%). Therefore, needs to increase coaching, socialization, and resources, give rewards for healthcare workers who has reported, and implement monitoring and evaluation.