S1 - Skripsi

Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Sikap Permisif, Lingkungan Teman dan Keluarga Terhadap Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja SMA di DKI Jakarta

Dastya Yusufina; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Zeba Evolusi (FKM-UI, 2024)

Abstrak

Pada remaja perilaku pacaran erat kaitannya dengan pengalaman romantis yang berguna bagi perkembangan psikologis, terutama pengembangan keintiman. Namun, perilaku pacaran dapat menjadi berisiko apabila melakukan kontak seksual yang dimulai dari berciuman bibir hingga melakukan hubungan seks pranikah. Menurut data SKAP KKBPK tahun 2019, 3.8% remaja laki-laki dan 1% remaja perempuan mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah selama berpacaran. Dalam melakukan perilaku seksual berisiko remaja dipengaruhi oleh faktor individu dan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi, sikap permisif, pergaulan teman serta pola asuh orang tua terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja SMA di DKI Jakarta yang distratifikasi berdasarkan jenis kelamin dan pola asuh keluarga positif. Penelitian menggunakan desain kuantitatif yang bersifat analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data Survey Perilaku Remaja Siswa Sekolah Menengah di DKI Jakarta dengan sampel sejumlah 873 yang berasal dari seluruh kelas 10 dan 11 di SMAN 38 dan SMAN 90 Jakarta dengan pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelitian menunjukkan sikap permisif (p-value 0.036, OR=2.076 Cl 95%= 1.036-4.161) dan pergaulan teman sebaya (p-value 0.001, OR=8.500 Cl 95%= 3.950-18.293) memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku seksual berisiko sedangkan pengetahuan kesehatan reproduksi (p-value 0.149, OR=0.618 Cl 95%=0.320-1.195) dan pola asuh orang tua positif (p-value 0.241, OR=1.480 Cl 95%=0.766-2.862) tidak memiliki hubungan terhadap perilaku seksual berisiko. Analisis stratifikasi menunjukkan bahwa jenis kelamin berpengaruh pada hubungan pergaulan teman sebaya terhadap perilaku seksual berisiko, namun pada hubungan sikap permisif terhadap perilaku seksual berisiko hanya berpengaruh pada jenis kelamin laki-laki saja. Pola asuh keluarga positif juga berpengaruh pada hubungan teman sebaya terhadap perilaku seksual berisiko. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan seminar serta secara rutin terkait kesehatan reproduksi kepada siswa sekolah. Kemudian disarankan kepada instansi kesehatan dan sekolah untuk berkolaborasi dan memberikan pembekalan edukasi kesehatan reproduksi kepada orang tua yang ikut andil dalam mendidik dan memonitoring perilaku pacaran remaja di lingkungan rumah.
In adolescent, dating behavior is closely related to romantic experiences that are useful for psychological development, especially the development of intimacy. However, dating behavior can be risky if it involves sexual contact that starts from kissing lips to having premarital sex. According to SKAP KKBPK data in 2019, 3.8% of male adolescents and 1% of female adolescents admitted to having had premarital sex during dating. Adolescent risky sexual behavior is influenced by individual and environmental factors. Therefore, this study aims to determine the relationship between reproductive health knowledge, permissive attitudes, peer association, and parenting patterns on risky sexual behavior among high school adolescents in DKI Jakarta stratified by gender and positive family parenting. The study used a quantitative design that was analytic in character with a cross-sectional approach. The data used were secondary data in the form of data from the Youth Behavior Survey High School Students in DKI Jakarta with a sample of 873 from all grades 10 and 11 at SMAN 38 and SMAN 90 Jakarta with total sampling. The results showed that permissive attitude (p-value 0.036, OR=2.076 Cl 95%= 1.036-4.161) and peer association (p-value 0.001, OR=8.500 Cl 95%= 3.950-18.293) had a significant relationship with risky sexual behavior while reproductive health knowledge (p-value 0.149, OR=0.618 Cl 95%=0.320-1.195) and positive parenting (p-value 0.241, OR=1.480 Cl 95%=0.766-2.862) had no relationship with risky sexual behavior. Stratification analysis showed that gender had an effect on the relationship between peer association and risky sexual behavior, but only male gender had an effect on the relationship between permissive attitudes and risky sexual behavior. Positive family parenting also had an effect on peer association on risky sexual behavior. Therefore, it is recommended to conduct seminars and regularly related to reproductive health to school students. It is also recommended for health agencies and schools to collaborate and provide reproductive health education to parents who take part in educating and monitoring adolescents dating behavior in their homes.

Metadata

Jenis Koleksi : S1 - Skripsi
No. Panggil : S-11665
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Program Studi/Peminatan : Promosi Kesehatan
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2024
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier : File Only
Deskripsi Fisik : xvi, 112 hlm.; 30 cm
Departemen-Jurusan : Promosi Kesehatan
Kata Kunci : Remaja, Perilaku Seksual Berisiko, Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Sikap Permisif, Pergaulan Teman Sebaya, Pola Asuh Orang Tua
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 DastyaYusufina-Skripsi-FKM-Full Text-2024.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
S-11665 S-11665 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 137475

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive