S1 - Skripsi

Faktor-faktor Tekanan Panas yang Berhubungan dengan Keluhan Subjektif pada Pekerja di Pabrik Pembuatan Pupuk PT. X Tahun 2024

Raihan Alhafidz Nurrudin; Pembimbing: Hendra; Penguji: Abdul Kadir, Rizki Rahmawati (FKM UI, 2024)

Abstrak

Anomali suhu udara Indonesia pada bulan September 2023 merupakan nilai anomali tertinggi ke-4 sepanjang periode pengamatan sejak 1981. Dengan meningkatnya suhu udara ditambah kompleksitas proses di industri manufaktur pabrik pembuatan pupuk dapat meningkatkan permasalahan kesehatan pekerja berupa penyakit akibat pajanan panas yang ditandai dengan munculnya keluhan subjektif kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor risiko tekanan panas dan hubungannya dengan keluhan subjektif kesehatan pada pekerja pabrik pembuatan pupuk di PT X tahun 2024. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain studi cross-sectional dan menggunakan data primer yang didapatkan pada rentang bulan Mei-Juni 2024. Sampel yang diambil adalah sebanyak 233 orang pekerja yang dibedakan menjadi 3 sub-populasi berdasarkan karakteristik pekerjaannya. Hasil penelitian pada sub-populasi pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kejadian tekanan panas dan keluhan subjektif (p-value: 0,033 OR: 2,39). Adapun faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif antara lain status aklimatisasi (p-value: 0,005) dan status hidrasi (p-value: 0,035). Hasil penelitian pada sub-populasi kedua menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kejadian tekanan panas dan keluhan subjektif (p-value: 0,032 OR: 5,57). Hasil penelitian pada sub-populasi ketiga menunjukkan bahwa seluruh pekerja (100%) mengalami kejadian tekanan panas dengan pekerja yang mengalami keluhan subjektif berat sebanyak 49%. adapun faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif antara lain status aklimatisasi (p-value: 0,005) dan status hidrasi (p-value: 0,026). Secara keseluruhan, terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian tekanan panas dengan keluhan subjektif di pabrik pembuatan pupuk PT. X. faktor-faktor lainnya yang berhubungan dengan keluhan subjektif adalah status aklimatisasi dan status hidrasi. Faktor yang paling berpengaruh pada penelitian ini adalah status aklimatisasi dan lingkungan kerja dengan ISBB tinggi dilihat dari kejadian tekanan panas. Oleh karena itu dibutuhkan pengendalian administrasi seperti memulai pekerjaan dengan beban kerja yang tidak terlalu berat untuk pekerja yang telah melakukan cuti lebih dari 7 hari, dan pengendalian teknik seperti perbaikan sistem ventilasi pada area kerja dan barak pekerja.
The Indonesian air temperature anomaly in September 2023 was the 4th highest anomaly value throughout the observation period since 1981. The increase in air temperature plus the complexity of the process in the fertilizer manufacturing industry, can increase worker health problems in the form of diseases due to heat exposure which are characterized by the emergence of subjective health complaints. The purpose of this study was to analyze the risk factors for heat stress and their relationship to subjective health complaints in fertilizer factory workers at PT X in 2024. This study was conducted using a cross-sectional study design and using primary data obtained in the period May-June 2024. The sample taken was 233 workers who were divided into 3 sub-populations based on their job characteristics. The results of the study in the first sub-population showed that there was a significant relationship between the occurrence of heat stress and subjective complaints (p-value: 0.033 OR: 2.39). The factors related to subjective complaints include acclimatization status (p-value: 0.005) and hydration status (p-value: 0.035). The results of the study on the second subpopulation showed that there was a significant relationship between the occurrence of heat stress and subjective complaints (p-value: 0.032 OR: 5.57). The results of the study on the third subpopulation showed that all workers (100%) experienced heat stress with workers experiencing severe subjective complaints as many as 49%. The factors related to subjective complaints include acclimatization status (p-value: 0.005) and hydration status (p-value: 0.026). Overall, there is a significant relationship between the occurrence of heat stress and subjective complaints at the PT. X fertilizer factory. Other factors related to subjective complaints are acclimatization status and hydration status. The most influential factors in this study were acclimatization status and a work environment with high ISBB seen from the occurrence of heat stress. Therefore, administrative control is needed such as starting work with a workload that is not too heavy for workers who have been on leave for more than 7 days, and engineering control such as improving the ventilation system in the work area and worker barracks.

Metadata

Jenis Koleksi : S1 - Skripsi
No. Panggil : S-11689
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
Program Studi/Peminatan : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM UI, 2024
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier : File Only
Deskripsi Fisik : 30 cm
Departemen-Jurusan : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kata Kunci : Kejadian Tekanan Panas, Keluhan Subjektif Kesehatan, Status Aklimatisasi, Status Hidrasi, Pabrik Pembuatan Pupuk, Heat Stress Incidence, Subjective Health Complaints, Acclimatization Status, Hydration Status, Fertilizer Manufacturing Plan
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Raihan Alhafidz Nurrudin-Skripsi-FKM-Full Text-2024.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
S-11689 S-11689 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 137502

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive