S3 - Disertasi

Estimasi Biaya Kesakitan Dan Respons Pemerintah Daerah Dalam Pembiayaan Terkait Pandemi Covid-19 Di Kota Depok dan Kota Sukabumi

Vetty Yulianty Permanasari; Promotor: Amal Chalik Sjaaf; Kopromotor: Besral, Mardiati Nadjib; Penguji: Adang Bachtiar, Prastuti Soewondo, Tri Yunis Miko Wahyono, Anna Rozaliyani, Hasbullah Thabrany, Harimat Hendarwan (FKM-UI, 2024)

Abstrak

ABSTRAK Nama : Vetty Yulianty Permanasari Program Studi : S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul : Estimasi Biaya Kesakitan dan Respons Pemerintah Daerah dalam Pembiayaan terkait Pandemi COVID-19 di Kota Depok dan Kota Sukabumi Promotor : Prof dr. Amal C. Sjaaf, SKM, Dr.PH Disertasi ini membahas estimasi biaya kesakitan dan respons pemerintah daerah dalam pembiayaan terkait pandemi COVID-19 di Kota Depok dan Kota Sukabumi pada tahun 2020-2022. Biaya pelayanan kesehatan untuk kasus konfirmasi COVID-19 yang mencakup biaya langsung medis serta biaya tidak langsung dihitung secara komprehensif, berdasarkan kelompok usia, level keparahan penyakit, ada tidaknya morbiditas, serta penyedia layanan kesehatan (RS pemerintah dan RS swasta). Juga diukur biaya respons yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah terhadap pandemi COVID-19. Selain itu, studi ini juga mengukur kinerja dari respons pembiayaan pemerintah daerah pada enam bidang umum (Pelayanan kesehatan daerah; komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat; perlindungan sosial; peraturan perundang-undangan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi; keberlanjutan penyediaan layanan esensial; dan kegiatan ekonomi lokal) dengan menggunakan pendekatan Public Financial Management (PFM). Metode studi cost of illness dilakukan, dengan pendekatan bottom-up untuk keseluruhan biaya pelayanan kesehatan, dan pendekatan human capital untuk biaya tidak langsung. Sementara untuk biaya selain biaya pelayanan kesehatan, maka penghitungan dilakukan dengan pendekatan top-down. Lokus studi adalah di provinsi Jawa Barat yaitu di Kota Depok dan Kota Sukabumi. Responden untuk penelitian ini adalah 181 kasus konfirmasi sembuh dan 153 kasus konfirmasi meninggal. Juga dilakukan analisis pada dokumen peraturan perundang-undangan dan dokumen resmi lainnya yang dikeluarkan pemerintah daerah terkait respons pembiayaan terkait Pandemi Covid-19. Metode pengumpulan data dengan pendekatan retrospektif (telaah dokumen rekam medis dan billing, wawancara informan dari pemerintah Kota Depok dan Kota Sukabumi serta telaah dokumen pemerintah pusat dan daerah dilakukan dalam studi ini. Hasil studi ini mendapatkan bahwa biaya medis langsung untuk per pasien sembuh mencapai Rp32 juta, dan untuk per pasien meninggal Rp56 juta, dengan pemicu biaya utama adalah perawatan di ICU dan usia dewasa, sementara faktor risiko utama kematian adalah level keparahan. Pasien dengan kondisi berat-kritis memiliki tingkat kematian 13,5 kali dibandingkan pasien kondisi ringan-sedang. Total biaya tidak langsung selama 3 tahun di Kota Depok adalah Rp 1,33 Triliun dan di Kota Sukabumi Rp 102 Miliar. Total biaya respons pemerintah daerah adalah Rp 179 miliar (Kota Depok) dan Rp 148 miliar (Kota Sukabumi). Estimasi total biaya kesakitan dan biaya respons pemerintah daerah selama 3 tahun adalah Rp 2,7 triliun (Kota Depok) dan Rp 333 miliar (Kota Sukabumi). Kinerja respons pembiayaan yang diukur dengan menilai kinerja manajemen keuangan publik di Kota Depok dan Kota Sukabumi selama tahun 2020-2022 menunjukkan kinerja yang sangat baik, namun hal ini tidak menentukan capaian level situasi pandemi, karena ada faktor-faktor lain yang berkontribusi. Studi ini merekomendasikan Model Sistem Respons Pemerintah Daerah.
ABSTRACT Name : Vetty Yulianty Permanasari Study Program : Doctoral of Public Health Science Title : Cost of Illness Estimation and Local Government Response in Financing Pandemic of COVID-19: A case study in Depok and Sukabumi City and Sukabumi Promotor : Prof dr. Amal C. Sjaaf, SKM, Dr.PH This dissertation discusses cost of illness estimation and local government response in financing the pandemic COVID-19 in Depok and Sukabumi City in 2020-2022. Healthcare costs of confirmed cases which recovered and death including direct medical costs and indirect costs incurred during the COVID-19 pandemic are measured comprehensively, based on age groups, disease severity, morbidity existence, and health service providers ownership status (government or private). Cost of response to pandemic COVID-19 spent by the local government is also measured. In addition, this study also measures the performance of the local government response in financing in six general areas (regional health service capacity; community awareness and empowerment; social protection; legislation to prevent and control infections; sustainability of the provision of essential services, and local economic activities) by using Public Financial Management (PFM) approach. The cost of illness study method is conducted, with a bottom-up approach for all healthcare costs, and human capital approach for estimating the indirect costs. As for the calcualtion of the costs of response to pandemic COVID-19 spent by the local government, it is done with a top-down approach. The locus of study is in West Java Province: Depok dan Sukabumi City. Respondents for this study were 181 recovered confirmed cases and 153 death confirmed cases. An analysis was also carried out on the statutory documents and other official documents issued by the local government related to the financing response related to Covid-19 pandemic. Data collection methods using a retrospective approach (review of medical records and billing documents, local government staffs interview), and review of central and local government documents were carried out in this study. The results showed that direct medical costs per patient recovered reached IDR 32 million, and per patient died IDR 56 million, with the main cost drivers ‘being treatment in the ICU’ and ‘older age’, while the main risk factor for death was ‘severity level’. Patients with severe-critical conditions have a death rate of 13.5 times compared to patients with mild-moderate conditions. The total indirect costs for 3 years in Depok City are IDR 1.33 trillion and in Sukabumi City IDR 102 billion. The total cost of the local government's response was IDR 179 billion (Depok City) and IDR 148 billion (Sukabumi City). The estimated total Cost of Illness of Covid-19 over 3 years is IDR 2.7 trillion (Depok City) and IDR 333 billion (Sukabumi City). The performance of the financing response as measured by assessing the performance of public financial management in Depok City and Sukabumi City during 2020-2022 shows very good performance, however this does not determine the level achieved in the pandemic situation, because there are other factors that contribute. This study recommends a Model of Local Government Response System.
 

Metadata

Jenis Koleksi : S3 - Disertasi
No. Panggil : D-528
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Program Studi/Peminatan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2024
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier : File Only
Deskripsi Fisik : xx, 341 hlm.; 30 cm
Departemen-Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Kata Kunci : Biaya Kesakitan, Respons, Pemerintah Daerah, Pembiayaan, COVID-19, Cost of Illness, Response, Local Government, Financing
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Vetty Yulianty Permanasari-Disertasi-FKM-Full Text-2024.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
D-528 D-528 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 137612

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive