S2 - Tesis

Komparasi Determinan Stunting (Anak 6-23 Bulan) Di Provinsi Sulawesi Barat Dan Bali (Analisis Data SSGI 2022)

Masnauli Pratiwi Sitompul; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Dian Ayubi, Sutanto Priyo Hastono, Maria Gayatri (FKM-UI, 2024)

Abstrak

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. Prevalensi Stunting di Indonesia pada tahun 2022 adalah 21,6%. Prevalensi stunting pada balita di Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2019 sebesar 39,3 persen dan turun pada tahun 2021 namun mengalami kenaikan dari tahun 2021 sebesar 1,2 persen yaitu dari 33,8 persen menjadi 35,0 persen atau sebanyak 479.699. Prevalensi stunting terendah tahun 2019, 2021 dan 2022 adalah di provinsi Bali dengan nilai berturut-turut adalah 14,3 persen lalu turun menjadi 10,9 persen dan turun 2,9 persen pada tahun 2022 menjadi 8 persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komparasi determinan stunting pada anak usia 6-23 bulan di Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Bali berdasarkan data SSGI Tahun 2022. Desain dalam penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan data SSGI 2022. Sampel dalam penelitian ini anak usia 6-23 bulan di Provinsi Sulawesi Barat dan Bali yang terpilih menjadi responden SSGI 2022. Analisis data dilakukan menggunakan chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan bermakna dengan stunting pada anak usia 6 – 23 bulan di Provinsi Sulawesi Barat, yakni Jenis kelamin dan berat bayi lahir rendah. Status IMD merupakan variabel counfounding. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan stunting di Provinsi Sulawesi Barat adalah riwayat BBLR. Hasil analisis didapatkan odds ratio (OR) dari variabel BBLR adalah 2,640 (95% CI: 1,286-5,420), artinya peluang anak dengan riwayat BBLR lebih besar 2,64 kali lebih besar untuk mengalami stunting daripada anak dengan riwayat tidak BBLR setelah dikontrol variabel jenis kelamin sedangkan di Provinsi Bali, Jenis Kelamin, Berat Bayi Lahir Rendah, Pendidikan Ayah, Tinggi Badan Ibu, Umur Ibu, dan IMD yang berhubungan dengan stunting (p<0,05). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan stunting di Provinsi Bali adalah IMD. Variabel jenis kelamin, BLLR, pekerjaan ibu dan sumber air minum, Riwayat pneumonia merupakan variabel counfounding. Anak yang tidak IMD (=1 jam) setelah dikontrol variabel, Pendidikan Ayah, Umur Ibu, dan Tinggi ibu.
Stunting is a global public health concern. The prevalence of stunting in Indonesia in 2022 is 21.6%. The prevalence of stunting among young children in West Sulawesi province was 39.3% in 2019 and decreased in 2021, but increased by 1.2% from 2021, from 33.8% to 35.0% or 479,699. The lowest prevalence of stunting in 2019, 2021 and 2022 was in Bali province with consecutive values of 14.3 percent, then decreased to 10.9 percent and decreased by 2.9 percent to 8 percent in 2022. This study aims to analyze the comparative determinants of stunting in children aged 6-23 months in West Sulawesi Province and Bali Province based on SSGI data in 2022. The design in this study was cross-sectional using SSGI 2022 data. The sample in this study were children aged 6-23 months in West Sulawesi and Bali provinces who were selected as SSGI 2022 respondents. The data were analyzed using chi-squared and multiple logistic regression. The results showed that the variables significantly associated with stunting in children aged 6-23 months in West Sulawesi Province were gender and low birth weight. IMD status is a cofounding variable. The most dominant variable associated with the incidence of stunting in West Sulawesi Province is a history of LBW. The results of the analysis obtained the odds ratio (OR) of the LBW variable is 2.640 (95% CI: 1.286-5.420), meaning that the chances of children with a history of LBW are 2.64 times greater to experience stunting than children with a history of not LBW after controlling for gender variables, while in Bali Province, The most dominant factor associated with the incidence of stunting in Bali Province was early initiation of breastfeeding. Gender, BLLR, maternal occupation and drinking water source, and history of pneumonia were cofounding variables. Children who did not initiate early breastfeeding (=1 hour) after controlling for the variables of father's education, mother's age, and mother's height.

Metadata

Jenis Koleksi : S2 - Tesis
No. Panggil : T-6936
Pengarang :
Nama badan : Universitas Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Program Studi/Peminatan : Biostatistika
Promotor/Pembimbing :
Ko-Promotor/Penguji :
Subjek :
Penerbitan : Depok : FKM-UI, 2024
Kode Bahasa : ind
Tipe Carrier : File Only
Deskripsi Fisik : xvi, 242 hlm.; 30 cm
Departemen-Jurusan : Biostatistika
Kata Kunci : Komparasi, Stunting, Sulawesi Barat, Bali, Balita
Lembaga Pemilik : Pusinfokesmas FKM UI

File Digital: 1 

Shelf
 Masnauli Pratiwi Sitompul-Tesis-FKM-Full Text-2024.pdf ::
 
Catatan: Hanya file pdf yang dapat dibaca online
Menu Anggota Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan Lokasi
T-6936 T-6936 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 137637

Sampul

cover

Lihat juga:

:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive