Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang menyebabkan anak terlalu pendek untuk umurnya sebagai akibat dari kerkurangan gizi kronis. Stunting dapat diidentifikasi dengan menilai panjang atau tinggi badan anak sesuai umurnya dimana balita dikatakan stunting jika hasil penilaian tersebut memiliki Z score <-2 standar deviasi. Pada tahun 2023 prevalensi stunting Kota Depok mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya higiene dan sanitasi masyarakat. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan higiene dan sanitasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara STBM dengan kejadian stunting di Kota Depok pada tahunn 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan unit analisis 63 kelurahan di Kota Depok menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Analisis data dilakukan baik secara statistik menggunakan uji korelasi dan spasial menggunakan metode overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara capaian pilar 5 STBM Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga dengan kejadian stunting di Kota Depok tahun 2023. Sementara, keempat pilar STBM lainnya tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian stunting di Kota Depok tahun 2023.
Stunting is a condition of failure to thrive that causes a child to be too short for his/her age as a result of chronic malnutrition. Stunting can be identified by assessing the length or height of a child according to his/her age where a child is said to be stunted if the assessment results have a Z score <-2 standard deviations. In 2023, the prevalence of stunting in Depok City increased from the previous year. Stunting is influenced by several factors, one of which is community hygiene and sanitation. Community-Led Total Sanitation (CLTS) is a government program that aims to improve community hygiene and sanitation. This study aims to analyze the relationship between STBM and the incidence of stunting in Depok City in 2023. This study used ecological study design with an analysis unit of 63 sub-districts in Depok City using secondary data from the Depok City Health Office. Data analysis was carried out both statistically using correlation tests and spatially using the overlay method. The results of this study showed that there was a significant relationship between the achievement of pillar 5 CLTS Household Liquid Waste Management and the incidence of stunting in Depok City in 2023. Meanwhile, the other four CLTS pillars did not show any relationship with the incidence of stunting in Depok City in 2023.