Transformasi digital di sektor kesehatan menghadirkan tantangan serius terhadap keamanan sistem informasi, terutama di rumah sakit yang menyimpan data pasien bersifat sensitif. Rendahnya kesadaran staf terhadap keamanan informasi dapat meningkatkan risiko kebocoran data dan pelanggaran etika profesional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesadaran keamanan sistem informasi di kalangan sumber daya manusia RSIA Bina Medika serta memberikan rekomendasi strategi peningkatannya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang dan melibatkan 134 responden yang merupakan sumber daya manusia pengguna rekam medis elektronik. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner berbasis model Knowledge, Attitude, Behavior (KAB) dan dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 48% responden memiliki tingkat kesadaran sistem informasi rumah sakit yang rendah. Dimensi pengetahuan, sikap, dan perilaku menunjukkan hubungan signifikan terhadap tingkat kesadaran keamanan (masing-masing p < 0,001). Model regresi logistik menunjukkan bahwa perilaku menjadi faktor dominan yang mempengaruhi kesadaran keamanan sistem informasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan kesadaran keamanan sistem informasi tidak hanya memerlukan penguatan aspek pengetahuan dan sikap, tetapi juga pembiasaan perilaku aman melalui pelatihan aktif, audit berkala, dan dukungan kebijakan manajemen rumah sakit.
Digital transformation in the health sector presents serious challenges to information system security, especially in hospitals that store sensitive patient data. Low staff awareness of information security can increase the risk of data leakage and violations of professional ethics. This study aims to analyze the level of information system security awareness among human resources at RSIA Bina Medika and provide recommendations for strategies to improve it. The study used a quantitative approach with a cross-sectional design and involved 134 respondents who were human resources who used electronic medical records. Data collection was carried out through a questionnaire based on the Knowledge, Attitude, Behavior (KAB) model and analyzed univariately, bivariately, and multivariately. The results showed that 48% of respondents had a low level of hospital information system awareness. The dimensions of knowledge, attitude, and behavior showed a significant relationship to the level of security awareness (each p <0.001). The logistic regression model showed that behavior was the dominant factor influencing information system security awareness. The conclusion of this study is that increasing information security awareness requires not only strengthening aspects of knowledge and attitude, but also habituation of safe behavior through active training, periodic audits, and support for hospital management policies.