Low Back Pain merupakan salah satu penyebab utama disabilitas yang membutuhkan penanganan rehabilitasi medik jangka panjang. Namun, frekuensi kunjungan rehabilitasi medik pada pasien LBP peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi kunjungan dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi kunjungan rehabilitasi medik pada pasien Low Back Pain peserta JKN di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan desain cross sectional yang dilakukan pada Februari–Juni 2025 menggunakan data sekunder dari Data Sampel BPJS Kesehatan tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien Low Back Pain (65,1%) melakukan kunjungan rehabilitasi medik dengan frekuensi rendah, yang mencerminkan ketidakpatuhan terhadap terapi. Variabel usia, jenis kelamin, status perkawinan, wilayah dan jenis wilayah tempat tinggal peserta, kelas hak rawat, segmentasi peserta, tipe FKRTL, dan status kepemilikan FKRTL memiliki hubungan yang signifikan terhadap frekuensi kunjungan rehabilitasi medik (p < 0,05). Temuan ini menunjukkan perlunya penguatan sistem pemantauan terhadap utilisasi layanan rehabilitasi medik, baik untuk menangani ketidakpatuhan maupun mengidentifikasi potensi overutilization pada fasilitas atau segmen pasien tertentu.
Low Back Pain is one of the leading causes of disability that often requires long-term medical rehabilitation. However, the frequency of rehabilitation visits among Low Back Pain patients enrolled in the National Health Insurance (JKN) program remains suboptimal. This study aims to describe the visit frequency and analyze the factors associated with the frequency of medical rehabilitation visits among JKN participants with Low Back Pain at referral health facilities (FKRTL). This is a non-experimental quantitative study with a cross-sectional design conducted from February to June 2025, using secondary data from the 2024 BPJS Kesehatan Sample Data. The results showed that the majority of LBP patients (65,1%) had a low frequency of rehabilitation visits, indicating poor adherence to therapy. Variables such as age, gender, marital status, residential region and area type, class of care entitlement, participant segmentation, type of FKRTL, and ownership status of FKRTL were significantly associated with the frequency of rehabilitation visits (p < 0.05). These findings highlight the need to strengthen monitoring systems for the utilization of medical rehabilitation services, both to address non-adherence and to identify potential overutilization in specific facilities or patient segments.